China Beri Pelatihan Blockchain ke 500.000 Tenaga Ahli

Anggita Hutami

17th May, 2023

Pusat Riset Inovasi Blockchain Beijing akan memberikan pelatihan blockchain kepada 500.000 tenaga ahli. Peserta pelatihan akan diberikan materi khusus terkait teknologi distributed ledger technology (DLT).

Pusat Riset Inovasi Blockchain Beijing mulai dijalankan secara serius pada 10 Mei 2023. Institusi ini melibatkan kolaborasi banyak pihak, termasuk universitas lokal, lembaga riset Think Tank, dan pebisnis blockchain.

Tenaga ahli yang mengikuti pelatihan diharapkan dapat membantu misi pemerintah membangun jaringan blockchain nasional.

Baca Juga: Ridwan Kamil Bawa Beasiswa Blockchain Rp2,2 Miliar dari Amerika Bagi Warga Jabar

Blockchain Lokal Curi Perhatian

Pemerintah China sedang mengembangkan blockchain lokal lintas rantai. Salah satu blockchain buatan China yang populer adalah Chainmaker yang didukung oleh grup yang terdiri dari 50 perusahaan bisnis seperti Construction Bank dan China Unicom.

Saat ini, Chainmaker mencuri perhatian banyak perusahaan. Penggunaan Chainmaker pada proyek Xiaotong Medical Chain bertujuan untuk menciptakan tautan data yang dapat dipercaya di sektor kesehatan.

Selain itu, perusahaan penyedia listrik State Grid juga melirik penggunaan blockchain Chainmaker. State Grid berencana menggunakan blockchain tersebut untuk merekam data siklus hidup karbon secara on-chain.

Aturan Ketat Masih Berlaku

Di tengah pengembangan teknologi blockchain yang massif, pemerintah China masih menerapkan aturan yang cukup keras terhadap industri kripto.

Perusahaan China harus pintar-pintar menyiasati larangan kripto yang ada di China. Salah satu strategi yang terbukti efektif bagi beberapa perusahaan adalah merelokasi operasi dari China ke Hong Kong.

Berbeda dengan China, Hong Kong telah mengembangkan iklim yang ramah untuk bisnis kripto sejak Februari 2023. Hong Kong berencana untuk memungkinkan investor ritel melakukan jual beli aset kripto berkapitalisasi pasar besar pada pertukaran yang berlisensi.

Baca Juga: Hong Kong akan Izinkan Investor Ritel Trading Kripto!

Hambatan Pengembangan Blockchain China

Profesor Zheng Zhi Ming dari Akademi Ilmu Pengetahuan China dan Universitas Aeronautika dan Astronautika Beijing mengungkapkan kekhawatirannya terhadap fenomena yang disebut sebagai “pulau blockchain” di China.

Menurut Zheng, “pulau” ini terbentuk karena perusahaan-perusahaan dan sektor-sektor yang berbeda telah mengembangkan jaringan blockchain mereka sendiri secara terpisah selama beberapa tahun terakhir.

Kebijakan keras pemerintah China terhadap kegiatan kripto pada tahun 2017 dan 2021 telah membatasi banyak aktivitas terkait kripto di negara tersebut. Sebagai akibatnya, pengembang tidak dapat bekerja pada jaringan blockchain publik dan terdesentralisasi seperti Ethereum.

Zheng berpendapat bahwa pusat inovasi blockchain nasional yang didirikan pemerintah perlu mengatasi masalah ini dengan menghubungkan dan mengintegrasikan jaringan-jaringan blockchain yang ada.

Baca Juga: Investasi Blockchain di Cina Turun 40 Persen

Anggita Hutami

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.