CEO CFX: Indonesia Berpotensi Jadi Pusat Kripto Global
2nd October, 2025
CEO Bursa Central Finansial X (CFX), Jeth Soetoyo, menegaskan bahwa Indonesia semakin memperkuat posisinya sebagai calon hub kripto terkemuka di Asia Tenggara. Keberhasilan menyeimbangkan inovasi dengan kerangka regulasi yang terstruktur disebut telah membangun ekosistem terpercaya, sehingga menarik minat baik dari pengguna domestik maupun pelaku global.
Dalam ajang TOKEN2049 Singapore pada Kamis (2/10/2025), Jeth menyampaikan bahwa kunci dari perkembangan pesat ini adalah keberhasilan Indonesia mengimplementasikan struktur pasar tiga pilar (Three-Pillar Market Structure) yang unik.
Struktur ini terdiri dari CFX sebagai bursa, Kliring Komoditi Indonesia (KKI) sebagai lembaga kliring, dan Indonesia Coin Custodian (ICC) sebagai kustodian. Seluruhnya berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Indonesia telah mengembangkan kerangka regulasi yang dirancang sebagai ‘gerbang, bukan penjaga gerbang’, yang memberikan fondasi kepercayaan sekaligus mendorong inovasi. Struktur pasar tiga pilar yang unik ini memastikan adanya pemisahan tugas yang jelas untuk mencegah penipuan serta menegakkan transparansi dan tata kelola yang baik. Model ini dapat menjadi tolok ukur global bagi negara mana pun yang ingin menciptakan pasar kripto yang andal dan akuntabel,” jelas Jeth.
Efektivitas pendekatan ini tercermin dari data kuartal kedua 2025. Pasar spot kripto Indonesia tumbuh 5,3% secara kuartalan, sementara pasar futures melonjak hingga 157,7%. Sebaliknya, pasar global yang tidak berizin justru anjlok dengan volume spot turun 27,7% dan futures terkoreksi 2,5% pada periode yang sama.
Kepercayaan ini juga mendorong peningkatan posisi Indonesia di Global Crypto Adoption Index versi Chainalysis, dari peringkat ke-20 pada 2022 menjadi ke-7 pada 2025. Jumlah investor kripto terdaftar kini mencapai 16,5 juta per Juli 2025, dengan laju pertumbuhan empat kali lebih tinggi dari rata-rata global sebesar 6%.
“Dalam kerangka yang terpercaya ini, Indonesia siap menghadirkan gelombang baru produk kripto, mulai dari stablecoin, tokenisasi Real World Asset (RWA), hingga layanan pembiayaan kripto,” tambahnya.
Baca juga: Indonesia Masuk 7 Besar Adopsi Kripto Global 2025
Menuju Pusat Kripto Global
Lebih lanjut, Jeth menekankan bahwa pasar Indonesia sangat terbuka terhadap kolaborasi internasional, termasuk investasi asing yang didukung oleh regulasi ramah investor. Meski demikian, pertumbuhan berkelanjutan hanya akan tercapai jika industri mampu menjaga keseimbangan antara keamanan, desentralisasi, dan skalabilitas.
“Arus modal global akan selalu mengalir ke tempat yang memiliki kejelasan dan kepercayaan. Regulasi yang jelas serta kerangka inovatif aset digital di Indonesia telah menciptakan fondasi kepercayaan, yang kami yakini menjadi kunci membangun ekosistem aset digital kelas dunia,” tutup Jeth.
Baca juga: TOKEN2049 Singapore 2025 Catat 25.000 Peserta, Jadi Ajang Kripto Terbesar Dunia