Bithumb dan Upbit Terseret Skandal Kripto Politikus Korea Selatan

Anggita Hutami

17th May, 2023

Jaksa Korea Selatan melakukan penyelidikan atas kepemilikan aset kripto dan konflik kepentingan yang melibatkan politikus Partai Demokrat Korea Selatan, Kim Nam-Kuk. Penyelidikan tersebut menyeret tiga entitas kripto di negeri gingseng itu.

Nam-Kuk dilaporkan harus menjual kripto miliknya di tengah konflik kepentingan karena ia terlibat dalam RUU yang mengusulkan penundaan pajak penghasilan atas aset digital.

Kepemilikan Kripto Wemix

Kim Nam-Kuk memiliki 800.000 token Wemix yang diduga ia beli berdasarkan informasi orang dalam beberapa tahun lalu. Wemix adalah token asli dari perusahaan gim blockchain lokal Wemade. 

Partai Demokrat (DP) baru-baru ini mendesaknya untuk menjual 800.000 token Wemix tersebut. Nam-kuk mengatakan dia akan memenuhi persyaratan DP dan menjual kepemilikan tokennya, yang saat ini bernilai sekitar US$660.000.

“Saya mendapat rekomendasi dari pihak untuk menjual aset kripto saya. Saya akan dengan sungguh-sungguh menerapkan rekomendasi tersebut. Saya akan mengungkapkan data secara transparan kepada tim investigasi dan menjalani penyelidikan,” katanya dilansir dari Cryptopotato.

Nam-kuk diduga sudah aset kripto Wemix sebelum Maret 2022, menjelang undang-undang yang mewajibkan entitas kripto untuk melaporkan data pribadi saat mentransfer di atas 1 juta won (US$758). Menariknya, ini terjadi beberapa bulan sebelum dia menarik token Wemix miliknya.

Kim Nam-kuk saat ini tengah dijatuhi tiga tuntutan, yaitu pelanggaran uang kampanye, penyalahgunaan pajak, dan penyembunyian hasil kriminal.

Baca Juga: Skandal Lagi! Bithumb Diduga Manipulasi Harga Token

Exchange Korea Diselidiki, Bithumb Tak Kooperatif

Penyelidikan Nam-Kuk melibatkan dua exchange lokal, Bithumb dan Upbit. Selain itu, jaksa juga menyelidiki layanan dompet kripto Kakao Clip, salah satu unit bisnis Kakao Corps.

Penyelidikan terhadap tiga entitas ini juga dilakukan untuk mencari informasi tentang akun kripto terkait dengan Nam-Kuk, termasuk kepemilikan aset kripto dan catatan transaksinya. Upbit dan Bithumb merupakan dua exchange kripto terbesar di Korea Selatan.

Wu Blockchain berpendapat bahwa Nam-kuk mengirim 800.000 token Wemix dari Bithumb ke Upbit pada tahun 2022. Upbit percaya ini adalah “transaksi yang tidak pantas” dan melaporkannya kepada pemerintah saat itu.

Upbit dilaporkan telah menyerahkan data yang relevan kepada penuntutan melalui Analis Informasi Keuangan (FIU) sedangkan, Bithumb tidak mengirim data yang sesuai ke pihak pengadilan. Sebelumnya, Bithumb juga melewatkan laporan transaksi mencurigakan (STR) dari riwayat transaksi Kim pada awal 2022.

Baca Juga: Terlibat Kontroversi, Bithumb Diselidiki Otoritas Korea Selatan

Polemik Wemix

Akibat skandal Kim Nam-kuk, blockchain lokal Wemade juga diselidiki oleh jaksa. Perdagangan Wemade ditangguhkan dari Digital Asset Exchange Joint Council (DAXA) karena mendistribusikan token lebih dari jumlah yang diizinkan.

Kejaksaan telah menerima 20 keluhan dari investor Wemix, menuduh CEO Wemade Jang Hyun-guk melanggar Undang-undang Pasar Modal.

Baca Juga: Laporan Solidus Labs: Ada 350 Token Scam yang Beredar Setiap Hari!

Anggita Hutami

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.