Apple Rilis Vision Pro dan Pakai Terminologi Lain Metaverse

Anggita Hutami

6th June, 2023

Apple memperkenalkan produk barunya yaitu Apple Vision Pro dalam acara Worldwide Developers Conference (WWDC) pada 5 Juni 2023. Teknologi yang diusung dalam headset baru itu sebenarnya cukup mirip dengan metaverse.

Namun, Apple enggan menyebut teknologinya dengan istilah metaverse.

Baca Juga: Apple akan Rilis Headset VR/AR, Diprediksi Bawa Sentimen Positif ke Token Metaverse

Terminologi Komputer Spasial dan Metaverse

Dalam video promosi, Apple menggunakan terminologi “komputasi spasial” dibandingkan dengan istilah “metaverse” atau “virtual reality“.

Menurut reporter teknologi Apple Mark Gurman berpendapat bahwa tampaknya Apple menggunakan terminologi yang berbeda dari kompetitornya Meta oleh Mark Zuckerberg.

“Saya telah diberitahu secara langsung bahwa ide tentang dunia virtual sepenuhnya di mana pengguna dapat melarikan diri – seperti kaleng dalam visi Meta Platforms atau Facebook tentang masa depan – terlarang dari Apple,” kata Gurman.

Gurman juga mengatakan bahwa Apple akan memfokuskan lini usahanya pada produk berbasis headset mixed reality yang akrab digunakan untuk komunikasi maupun bermain gim.

Spesifikasi

Apple Vision Pro merupakan headset mixed reality yang dilengkapi dengan teknologi komputer spasial pertama. Apple Vision Pro akan dibanderol dengan harga US$3.499 dan mulai dirilis pada tahun 2024.

“Melalui integrasi perangkat keras dan perangkat lunak yang ketat, kami merancang komputer spasial mandiri dalam faktor bentuk yang dapat dikenakan yang ringkas yang merupakan perangkat elektronik pribadi paling canggih yang pernah ada,” ungkap Wakil Presiden Apple Mike Rockwell.

Apple Vision Pro memiliki kemampuan augmented reality dan virtual reality. Teknologi yang digunakan dapat membuat headset ini terlihat seperti aplikasi yang diproyeksikan ke ruang fisik terdekat. Dengan begitu, pengguna akan merasakan pengalaman yang nyata dan lebih imersif.

Apple Vision Pro menampilkan perangkat visionOS dan sistem operasi spasial pertama di dunia. Kedua komponen memungkinkan pengguna berinteraksi melalui konten digital tetapi pengguna terasa seolah-olah hadir secara fisik di ruang tersebut.

Baca Juga: Blogger Temukan Whitepaper Bitcoin Tersembunyi di Produk Apple!

Dampaknya Terhadap Harga Token Metaverse

Acara WWDC tidak menjadi sentimen positif kepada aset kripto yang terkait metaverse, terpantau saat WWDC berlangsung token-token metaverse seperti SAND, MANA, AXS, dan ICP justru turun. Hal ini disebabkan momen WWDC di pasar kripto tertutup oleh gugatan SEC ke Binance yang membuat mayoritas kripto turun.

Dalam gugatan tersebut, SEC juga menuduh platform Sandbox (SAND), Axie infinity (AXS), dan Decentraland (MANA) adalah sekuritas. Hal ini pun berdampak pada penurunan harga ketiganya. SAND turun 14,7%, AXS turun 9,82% dan MANA turun 11,5% dalam 24 jam terakhir.

Baca Juga: Menilik Skenario Metaverse Sebagai Utopia dan Dystopia

Anggita Hutami

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.