Adopsi Kripto di Indonesia Masuk Tiga Besar Tertinggi di Dunia
7th November, 2022
DappRadar merilis soal laporan terkait adopsi kripto di kuartal ketiga, hasilnya Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat adopsi ketiga terbesar di dunia dalam rilis tersebut.
Indonesia berada di bawah Amerika Serikat dan India. Indonesia naik dari peringkat kelima ke peringkat ketiga, dengan lonjakan sebesar 115,59%

Melihat perkembangan adopsi kripto di Indonesia. Ketua Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) Asih Karnengsih pun turut berkomentar.
“Jika dilihat selama satu tahun terakhir, dari 2020-2021 ya perkembangannya luar biasa, di 2022 data terakhir transaksi aset kripto di Indonesia saja sudah sekitar 266 triliun dari Januari sampai September 2022 dengan jumlah pelanggan saat ini yang terakhir kita dapat masih sekitar 16,1 juta pelanggan dengan 25 bursa yang terdaftar,” kata Asih saat diwawancarai via telepon pada (3/11/2022).
Baca juga: CEO Pintu Soroti Perkembangan Crypto di Indonesia
Pelanggan dan Regulasi Kripto di Indonesia Turut Tingkatkan Adopsi
Asih juga menyoroti meski di bear market jumlah pelanggan kripto di Indonesia masih terus meningkat baik di bursa atau bahkan banyak juga warga Indonesia yang menggunakan bursa atau platform luar negeri.
Peningkatan ini pun dianggap sebagai suatu hal yang positif tetapi juga memberikan pekerjaan rumah untuk ABI, pemerintah, dan pemain industri.
“Ini jadi pekerjaan rumah juga sebetulnya, kita harus gencar lagi edukasi karena 16,1 juta ini mereka tuh kemarin masuknya pas lagi bullish, jadi sekarang 16,1 juta pelanggan ini bentuknya keaktifannya enggak bisa kita analisa. Di sisi lain kalau untuk diperdalam lebih jauh memang selain adopsi tapi misalnya seahli apa trader Indonesia yang harus kita perdalam datanya,” katanya.
Baca juga: Indonesia Masuk Top 7 Negara dengan Adopsi Kripto Tertinggi di Dunia
Asih juga melihat bahwa selain transaksi dan jumlah pelanggan, kini adopsi kripto di Indonesia semakin variatif dari banyaknya proyek yang bermunculan dan terbukanya berbagai lembaga atau perusahaan untuk menggunakan teknologi blockchain. Mei 2022 tercatat menurut Kominfo, sudah ada 569 perusahaan yang menggunakan kode blockchain.
Perkembangan yang terbilang pesat di Indonesia selain kedua hal tersebut adalah regulasi yang terus dicanangkan dan coba diaplikasikan oleh pemerintah untuk membuat ekosistem kripto dalam negeri kondusif dan bisa berkembang.
Menurut Asih regulasi di Indonesia sejauh ini cukup baik dan membuat masyarakat percaya tentang kripto.
Dalam perjalanan untuk meningkatkan adopsi kripto di Indonesia ABI pun bertekad untuk terus membantu agar regulasi dan bagaimana itu diaplikasikan bisa lebih baik dan tentunya membuat banyak proyek blockchain di Indonesia bisa berkolaborasi dengan proyek luar negeri, yang diharapkan akan memberikan dampak positif untuk industri.
Baca juga: Ada Potensi! Indonesia Dukung Token Lokal untuk Tingkatkan Ekonomi Negara