ETF Bitcoin Spot AS Catat Rekor Outflow Harian Terbesar Kedua, Nilai Tembus Rp14,5 Triliun
14th November, 2025
Produk Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin spot di Amerika Serikat kembali mencatat arus keluar signifikan pada perdagangan Kamis (13/11/2025). Dalam satu hari, total 12 ETF Bitcoin spot membukukan outflow sebesar US$869,86 juta atau sekitar Rp14,5 triliun, menjadikannya penarikan dana terbesar kedua sepanjang sejarah produk ini.
Menurut data SoSoValue, total 12 ETF Bitcoin spot mengalami outflow hingga US$869,86 juta dalam satu hari, menjadi penarikan dana terbesar kedua sepanjang sejarah produk ini.

ETF Bitcoin spot sebelumnya telah mencatat rekor arus keluar tertinggi sepanjang sejarah mencapai US$1,14 miliar pada 25 Februari 2025 di tengah momentum berakhirnya reli pasar kripto pada awal tahun.
Selama tiga minggu terakhir, sekitar US$2,64 miliar dana investor telah keluar dari ETF Bitcoin spot. Tren ini menegaskan meningkatnya sikap hati-hati dan pergeseran sentimen risiko di pasar aset digital.
Baca juga: Bitcoin Jebol di Bawah US$98.000, Faktor Ini Jadi Pemicu
Bitcoin Merosot di Tengah Peningkatan Risiko
Arus keluar ETF terjadi bersamaan dengan melemahnya sentimen risiko di pasar keuangan Amerika Serikat. Bitcoin sempat jatuh di bawah US$100.000 dan menyentuh area di bawah US$96.000, menurut data CoinMarketCap.
Kondisi makro juga ikut memicu ketidakpastian. Setelah berpekan-pekan tidak adanya data ekonomi akibat government shutdown, sistem statistik federal digambarkan sebagai “rusak permanen.” Bahkan laporan pekerjaan untuk Oktober dirilis tanpa data tingkat pengangguran, memperburuk sentimen pasar.
Laporan Glassnode pada Kamis menunjukkan percepatan distribusi Bitcoin dari kelompok investor jangka panjang (LTH). Pasokan 30 hari yang dipegang LTH semakin negatif, menandakan bahwa aksi jual dari investor jangka panjang berlangsung lebih agresif dibanding bulan-bulan sebelumnya.
Analis CryptoQuant menjelaskan bahwa penjualan oleh investor jangka panjang ini telah “mencapai salah satu level tertinggi sepanjang tahun ketika harga sempat mencetak rekor baru, sementara permintaan mulai melemah.”
Dalam satu bulan terakhir, kelompok ini telah menjual sekitar 815.000 BTC, tekanan jual terbesar sejak Januari 2024.
CryptoQuant juga menyebut bahwa pelemahan permintaan spot semakin nyata karena kombinasi beberapa faktor. Outflow besar dari ETF Bitcoin spot membuat tekanan beli semakin berkurang.
Di tambah lagi, terjadi kontraksi permintaan pasar secara keseluruhan, memperlihatkan bahwa pembeli baru tidak masuk sebanyak sebelumnya.
Kombinasi antara penurunan harga, arus keluar ETF yang masif, serta ketidakpastian makro menjadikan pergerakan ETF Bitcoin spot sebagai barometer penting untuk membaca tingkat kehati-hatian investor dalam jangka pendek.
Hingga kini, arus dana harian ETF Bitcoin spot di AS menjadi salah satu indikator paling diperhatikan dalam menilai arah sentimen pasar menjelang penutupan tahun 2025.
Tekanan tidak hanya terjadi pada ETF Bitcoin. ETF Ether berbasis spot juga mencatat arus keluar besar mencapai US$259,72 juta, level tertinggi sejak 13 Oktober 2025. Hal ini memperlihatkan bagaimana penurunan permintaan investor merata di berbagai aset kripto berkapitalisasi besar.
Baca juga: Bitcoin Merosot ke US$103.000, Dipicu Dua Faktor Ini