Pendiri CEX Turki Thodex Ditemukan Tewas di Penjara Saat Jalani Hukuman 11.196 Tahun
3rd November, 2025
Founder exchange kripto asal Turki Thodex, Faruk Fatih Ozer, dilaporkan meninggal dunia di dalam penjara tempat ia menjalani hukuman panjang lebih dari 11.000 tahun.
Menurut media lokal Turkiye Today pada Sabtu (1/11/2025), Ozer ditemukan tewas gantung diri di kamar mandi sekitar waktu inspeksi rutin. Otoritas Turki menyatakan tengah melakukan penyelidikan, dengan dugaan awal bahwa penyebab kematian adalah bunuh diri.
Baca juga: Turki Perketat Regulasi Khusus Exchange dan Investor Kripto
Kasus Penipuan Kripto Terbesar di Turki
Ozer menjadi figur sentral dalam salah satu kasus penipuan aset kripto terbesar di Turki. Ia mendirikan Thodex pada 2017 dengan modal awal ₺400.000 senilai Rp200 juta, dan sempat menjadi salah satu exchange aset kripto paling populer di negara tersebut sebelum kolaps secara tiba-tiba pada April 2021.
Kejatuhan Thodex menyebabkan lebih dari 400.000 pengguna kehilangan aset senilai sekitar US$2,6 miliar atau Rp42 triliun, berdasarkan estimasi Chainalysis pada 2021.
Dalam laporan penyelidikan lembaga keuangan Turki, MASAK, Ozer disebut telah memindahkan aset kripto senilai ₺253,7 juta atau sekitar Rp2,7 triliun ke sejumlah wallet pribadi dan pihak terkait, termasuk ke penyedia layanan aset kripto di Malta.
Ozer ditangkap di Albania pada Agustus 2022 setelah melarikan diri dari Turki, dan diekstradisi pada April 2023 usai keputusan resmi dari Pengadilan Banding Durres. Ia kemudian diadili oleh Pengadilan Kriminal Tinggi ke-9 Anadolu bersama dua saudaranya, Guven dan Serap Ozer.
Pada 7 September 2023, ketiganya dijatuhi hukuman masing-masing 11.196 tahun 10 bulan 15 hari penjara atas dakwaan mendirikan dan memimpin organisasi kriminal, penipuan berencana”, dan pencucian hasil kejahatan. Mereka juga dikenai denda ₺135 juta atau sekitar Rp52 miliar karena terbukti melakukan penipuan melalui sistem informasi digital terhadap seorang korban.
Sebelum ditangkap, Ozer sempat menulis pernyataan publik setelah kolapsnya Thodex. Ia mengaku sempat mempertimbangkan untuk menyerahkan diri atau bunuh diri, namun memutuskan melarikan diri ke Albania untuk “tetap hidup, bekerja, dan melunasi utang.”
Menteri Kehakiman Turki, Yılmaz Tunç, mengonfirmasi bahwa penyelidikan masih berjalan untuk menentukan penyebab pasti kematian Ozer.
“Investigasi telah dibuka dan masih berlangsung. Berdasarkan temuan awal, kematiannya diduga merupakan tindakan bunuh diri,” ujarnya.
Kematian Ozer menutup babak panjang salah satu skandal kripto paling kontroversial di Turki, yang meninggalkan luka besar bagi ribuan investor dan mencoreng reputasi industri aset digital di negara tersebut.
Baca juga: Rp86 Miliar Dicuri dari Exchange Kripto Turki, Binance Turun Tangan!