Upgrade Fusaka Ethereum Dijadwalkan Rilis Desember 2025

Dilla Fauziyah

19th September, 2025

Tim inti pengembang Ethereum menetapkan awal Desember sebagai target peluncuran hard fork besar berikutnya bernama Fusaka. Pembaruan ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan skala jaringan dan efisiensi pemrosesan data, terutama lewat penyesuaian kapasitas blob.

Dalam postingan di X pada Jumat (19/9/2025), peneliti Ethereum Christine D. Kim menyebut Fusaka dijadwalkan aktif di mainnet pada 3 Desember 2025. Sebelum itu, aktivasi uji publik berlangsung di Holesky pada 1 Oktober 2025, Sepolia pada 14 Oktober 2025, dan Hoodi pada 28 Oktober 2025. Para pengembang akan mengonfirmasi ulang tanggal, waktu, dan nomor epoch dalam beberapa hari ke depan.

Begitu Fusaka aktif, kapasitas data besar atau disebut blob diperkirakan berlipat ganda dalam dua minggu setelah aktivasi. Peningkatan kapasitas pertama dipatok sekitar 17 Desember 2025, disusul hard fork kapasitas blob berikutnya pada 7 Januari 2026.

Menurut Kim, dua hard fork spesifik blob ini akan lebih dari dua kali lipat kapasitas saat ini. Rangkaian perubahan parameter tersebut menggunakan skema Blob-Parameter Only (BPO) yang hanya menyesuaikan target dan batas blob tanpa menuntut pembaruan dari sisi klien.

Sejak Dencun, pemanfaatan blob terus meningkat; rata-rata blob per blok kini sekitar 5,1 dari 0,9 pada Maret 2023. Ethereum Foundation juga membuka kontes audit selama empat minggu dengan hadiah hingga US$2 juta bagi penemu bug sebelum hard fork tiba di mainnet.

Baca juga: Chairman BitMine Prediksi Reli Besar Bitcoin dan Ethereum di Q4 2025

Apa Fitur yang Dibawa Fusaka?

Fusaka memperkenalkan Peer Data Availability Sampling (PDAS), validator dapat memverifikasi blob dengan men-sampling sebagian kecil dari node rekan, alih-alih mengunduh seluruh dataset.

Paket peningkatan turut mencakup usulan kenaikan block gas limit dari 30 juta menjadi 150 juta unit untuk menampung lebih banyak transaksi, implementasi Verkle Trees guna mengefisienkan penyimpanan data dan memperkecil ukuran bukti, serta peningkatan kinerja EVM agar eksekusi smart contract lebih cepat.

Jika timeline dan parameternya berjalan mulus, throughput rollup berpotensi naik signifikan dengan biaya data yang kian menurun, sementara kapasitas transaksi di layer-1 melebar berkat kenaikan gas limit.

Ini melanjutkan momentum pasca-upgrade Pectra pada 7 Mei 2025 yang menaikkan batas staking validator, memperkenalkan account abstraction, dan meningkatkan efisiensi layer-2.

Ke depan, pembaruan besar berikutnya diperkirakan adalah Glamsterdam pada 2026, yang kemungkinan berfokus pada skala lanjutan seperti penerapan penuh EVM Object Format (EOF) dan waktu blok yang lebih cepat.

Di sisi lain, dinamika staking perlu dicermati. Pekan lalu, sekitar 2,6 juta ETH masuk antrian keluar dengan estimasi nilai sekitar US$12 miliar, sementara antrian masuk ke staking berada di titik terendah empat minggu. Waktu tunggu antrian keluar sekitar 43 hari menurut Ethereum Validator Queue.

Menanggapi kekhawatiran soal lamanya antrian keluar, Co-Founder Ethereum Vitalik Buterin menegaskan durasi tersebut ada alasannya, yakni menurunkannya justru membuat chain “jauh kurang tepercaya.”

Implikasinya, jelang peningkatan kapasitas blob di Desember dan Januari, potensi tekanan likuiditas dari sisi unstake bisa memengaruhi pasar spot dan DeFi, meski peningkatan skala data dan efisiensi eksekusi di jalur rollup dan EVM berpotensi menjadi penyeimbang dari sisi utilitas jaringan.

Baca juga: Ethereum Siap Hentikan Testnet Holesky Usai Upgrade Fusaka

Dilla Fauziyah

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.