OKX Rilis Laporan Proof of Reserves ke-33, Catat Cadangan Aset Rp471 Triliun
4th August, 2025
OKX, salah satu exchange aset kripto terbesar di dunia berdasarkan volume perdagangan, kembali menunjukkan komitmennya terhadap transparansi dan perlindungan dana pengguna dengan merilis laporan Proof of Reserves (PoR) edisi ke-33 untuk periode Juli 2025.
Menurut keterangan yang diterima Coinvestasi, laporan ini mencatat total cadangan aset sebesar US$28,8 miliar, setara sekitar Rp471 triliun, yang terdiri atas aset utama seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Tether (USDT), USD Coin (USDC), serta sejumlah aset lainnya.
Dengan jumlah tersebut, OKX kini menempati posisi sebagai exchange dengan nilai cadangan PoR terbesar kedua secara global. Sistem Proof of Reserves memungkinkan pengguna memverifikasi bahwa dana mereka disimpan dengan rasio 1:1, tersedia kapan pun dibutuhkan, dan tidak digunakan untuk kepentingan lain. Ini menjadi fondasi penting dalam menjaga likuiditas serta membangun kepercayaan terhadap platform, terutama di tengah meningkatnya kesadaran publik terhadap keamanan dana di sektor aset kripto.
Baca juga: OKX Resmi Gabung Global Dollar Network, Perkuat Adopsi USDG
Didominasi Tiga Aset Kripto Terbesar
Snapshot terbaru yang diambil pada 4 Juli 2025 menunjukkan bahwa kepemilikan aset oleh pengguna OKX masih didominasi oleh BTC, ETH, dan USDT. Namun, terdapat penurunan tipis pada jumlah Bitcoin yang disimpan, dari 120.000 BTC menjadi sekitar 116.000 BTC, atau turun sebesar 3,34% dibanding snapshot sebelumnya pada 14 Juni.
Penurunan ini kemungkinan mencerminkan aktivitas perdagangan musiman atau keputusan pengguna untuk memindahkan aset ke cold wallet pribadi sebagai bagian dari strategi penyimpanan mandiri.
Selama beberapa tahun terakhir, OKX terus menyempurnakan sistem PoR dengan meningkatkan efisiensi teknis. Ukuran file laporan yang sebelumnya mencapai 2,55GB kini berhasil dipangkas menjadi hanya 598KB, mempermudah pengguna dalam melakukan verifikasi data secara mandiri.
Kredibilitas laporan ini turut diperkuat oleh audit eksternal dari perusahaan keamanan siber independen seperti Hacken, serta pengakuan tertulis dari analis blockchain ternama Nic Carter yang memberikan rating tertinggi untuk kualitas sistem cadangan OKX.
Tak hanya mengandalkan teknologi kriptografis dan audit independen, OKX juga mengimplementasikan infrastruktur keamanan berlapis. Platform ini menggunakan kombinasi cold wallet dan hot wallet tingkat lanjut, sistem otorisasi multi-signature, serta kecerdasan buatan untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan sejak dini.
Di luar itu, OKX juga memiliki dana asuransi bernilai miliaran dolar sebagai penyangga jika terjadi kondisi darurat. Semua sistem ini diawasi dan diuji secara berkala oleh firma audit keamanan independen seperti SlowMist, Hacken, dan CertiK.
Komitmen terhadap keamanan juga diwujudkan dalam bentuk edukasi pengguna. Melalui laman OKX Protect, pengguna dapat mempelajari secara langsung berbagai langkah perlindungan akun dan aset. Mulai dari autentikasi dua faktor, penggunaan kode anti-phishing, fitur whitelist untuk penarikan dana, hingga tata kelola seed phrase, seluruhnya disusun untuk membekali pengguna dengan pengetahuan praktis menghadapi risiko siber yang kian kompleks.
Kenali lebih jauh tentang OKX.
Baca juga: OKX Gandeng PayPal, Permudah Pembelian Kripto di Eropa