Patung Satoshi Nakamoto yang Hilang di Swiss Ditemukan dalam Kondisi Rusak
4th August, 2025
Sebuah patung ikonik yang merepresentasikan sosok pseudonim pencipta Bitcoin, Satoshi Nakamoto, sempat dilaporkan hilang pada Minggu (3/8/2025) dari Parco Ciani, taman tepi danau di kota Lugano, Swiss. Patung yang menjadi simbol penting dalam komunitas Bitcoin global tersebut akhirnya berhasil ditemukan, namun dalam kondisi hancur di beberapa bagian.
Karya seni ini merupakan hasil kolaborasi antara seniman Italia dan pendukung Bitcoin, Valentina Picozzi, dengan kolektif seni Satoshigallery. Sejak diresmikan pada Oktober 2024, patung tersebut dikenal sebagai representasi visual semangat desentralisasi dan anonimitas, dua pilar utama dalam ekosistem Bitcoin.
Patung ini sebelumnya berdiri di area Plan B Forum, konferensi blockchain tahunan yang diadakan oleh pemerintah kota Lugano bekerja sama dengan penerbit stablecoin Tether. Namun pada akhir pekan lalu, patung tersebut diketahui telah dicopot dari alasnya dan dibuang ke Danau Lugano oleh pihak yang belum diketahui identitasnya.
Insiden tersebut pertama kali diumumkan oleh Satoshigallery melalui postingan di media sosial X dengan pesan: “Di mana Satoshi? Kalian bisa mencuri simbol kami, tapi kalian tidak akan pernah bisa mencuri jiwa kami.”
Sebagai bentuk ajakan partisipasi publik, Satoshigallery menawarkan imbalan sebesar 0,1 BTC, senilai lebih dari US$11.000 atau sekitar Rp1,8 miliar, bagi siapa pun yang memberikan informasi akurat terkait keberadaan patung tersebut.
Baca juga: Whale Bitcoin Era Satoshi Transfer Sisa 40.000 BTC ke Galaxy Digital
Patung Dirusak dan Ditemukan Terpisah di Tepi Danau
Pencarian akhirnya membuahkan hasil ketika petugas kota Lugano menemukan kembali patung tersebut dalam kondisi rusak parah di tepi Danau Lugano. Bagian kaki patung masih tertinggal menempel pada alasnya, mengindikasikan bahwa insiden ini lebih condong sebagai tindakan vandalisme ketimbang pencurian bermotif ekonomi.
Menurut pihak Satoshigallery, struktur patung memang hanya dilas pada dua titik di bagian kaki, sehingga relatif mudah untuk dicabut paksa.
Insiden ini memicu reaksi keras dari komunitas Bitcoin internasional. Banyak yang mengecam tindakan tersebut sebagai bentuk penghinaan terhadap simbol yang memiliki nilai historis dan filosofis dalam dunia kripto.
Gabor Gurbacs, Founder Pointsville, menyebut insiden ini sebagai “bodoh dan tidak berkelas,” serta berharap pelakunya segera ditemukan. Sementara itu, seorang pendukung Bitcoin bernama Gritto berspekulasi bahwa pelaku mungkin adalah sekelompok pemabuk yang tengah merayakan Hari Nasional Swiss pada 1 Agustus lalu.
CEO Tether, Paolo Ardoino, juga menunjukkan dukungannya dengan mengunggah simbol hati di media sosial sebagai bentuk empati terhadap komunitas Bitcoin.
Menanggapi kejadian ini, sebuah petisi di Change.org diluncurkan untuk mendorong otoritas kota agar mendukung pemulihan patung. Dalam pernyataan resminya, Satoshigallery menyatakan kesediaannya untuk menanggung biaya produksi ulang dan pemasangan kembali, asalkan lokasinya dapat dijamin aman.
Baca juga: Satoshi Nakamoto Masuk 11 Besar Orang Terkaya Dunia Berkat Reli Bitcoin