AS Sita Exchange Kripto, Tindak Tegas Pencucian Uang Warga Rusia

Dilla Fauziyah

27th September, 2024

Pemerintah Amerika Serikat telah memperoleh perintah pengadilan untuk menyita domain yang terkait dengan tiga exchange kripto yang diduga telah memfasilitasi transaksi kripto ilegal, sebagai bagian dari operasi terpadu untuk memberantas skema pencucian uang yang dilakukan oleh warga Rusia.

Dalam keterangan resmi pada Kamis (26/9/2024), Departemen Kehakiman AS (DOJ) mengumumkan bahwa mereka telah membuka dakwaan terhadap dua warga negara Rusia yang terlibat dalam operasi layanan pencucian uang yang melayani para penjahat siber, bersamaan dengan penyitaan situs web dari tiga exchange kripto ilegal.

Penyitaan ini merupakan hasil kolaborasi antara DOJ dengan Departemen Keuangan AS, serta mitra penegak hukum AS dan internasional.

Baca juga: Pemerintah AS Pindahkan Bitcoin Sitaan Silk Road, Harga BTC Merosot ke US$66.000

Dua Warga Rusia Ditetapkan Jadi Tersangka

Menurut dokumen pengadilan, DOJ menuduh bahwa Sergey Ivanov, warga negara Rusia yang dikenal sebagai “Taleon”, menjalankan berbagai layanan pencucian uang untuk para penjahat siber, termasuk kelompok ransomware dan pedagang narkoba di pasar gelap.

Ivanov juga diduga menciptakan dan mengoperasikan layanan pembayaran dan exchange Rusia seperti UAPS dan PM2BTC untuk memproses sekitar US$1,15 miliar transaksi aset digital dengan tujuan pencucian uang dalam kurun waktu Juli 2013 hingga Agustus 2024.

Analisis blockchain yang dilakukan oleh pihak berwenang AS menunjukkan bahwa 32% Bitcoin yang diproses oleh exchange tersebut terhubung dengan aktivitas kriminal, termasuk lebih dari US$158 juta dari penipuan dan lebih dari US$8,8 juta dari transaksi ransomware.

Selain Ivanov, DOJ juga mendakwa Timur Shakhmametov, warga negara Rusia yang dikenal dengan nama “JokerStash”. Dirinya diduga mengoperasikan Joker’s Stash, salah satu situs web kartu curian terbesar dalam sejarah, yang menjual data kartu pembayaran yang dicuri.

Joker’s Stash memperdagangkan data dari sekitar 40 juta kartu pembayaran setiap tahunnya, dengan total data mencapai ratusan juta kartu. Keuntungan dari aktivitas ilegal ini diperkirakan berkisar antara US$280 juta hingga lebih dari US$1 miliar.

Baca juga: Rusia Diprediksi Bakal Salip AS di Industri Mining Kripto

Tiga Domain Exchange Ilegal Disita

Dalam tindakan terkait, DOJ menyebut bahwa otoritas Belanda berhasil menyita server yang meng-host situs PM2BTC dan Cryptex, serta mengamankan lebih dari US$7 juta dalam bentuk kripto. Cryptex, exchange kripto lainnya yang terkait dengan pencucian uang, dilaporkan telah memfasilitasi transaksi senilai US$1,4 miliar di mana 31% di antaranya terhubung dengan aktivitas kriminal.

Kini, domain UAPS, PM2BTC, dan Cryptex telah sepenuhnya disita, dan pengunjung situs-situs tersebut akan melihat pemberitahuan dari pemerintah terkait penyitaan tersebut.

Pemberitahuan penyitaan dari situs web PM2BTC. Sumber: PM2BTC

Ivanov dan Shakhmametov didakwa dengan satu tuduhan konspirasi untuk melakukan penipuan bank dan satu tuduhan konspirasi untuk melakukan pencucian uang.

DOJ juga memberikan sanksi terhadap Ivanov dan Cryptex, sementara Departemen Luar Negeri AS menawarkan hadiah hingga US$11 juta bagi siapa saja yang dapat memberikan informasi yang mengarah pada penangkapan para pelaku yang terlibat.

Baca juga: CEO Binance Bantah Sita Dana Pengguna di Palestina

Dilla Fauziyah

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.