Mengenal Stimulus Ekonomi dan Perannya

Dalam mengelola ekonomi suatu negara, pemerintah memanfaatkan berbagai instrumen untuk mencapai stabilitas ekonomi maupun tujuan ekonominya.

Salah satu instrumen yang seringkali disebut oleh berbagai pakar ekonomi, yakni stimulus ekonomi. Artikel ini akan membahas mengenai stimulus ekonomi serta menyoroti dampak yang dihasilkan dari diterapkannya stimulus ekonomi.

Mengenal Stimulus dalam Ekonomi

Secara harfiah, stimulus adalah peristiwa atau situasi eksternal apa pun yang memicu respons dalam suatu organisme atau sistem.

Dalam konteks ekonomi, stimulus adalah serangkaian tindakan atau kebijakan yang diambil oleh pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di suatu negara.

Konsep stimulus ekonomi berakar dari teori ekonomi Keynesian, di mana pemerintah berupaya untuk menjaga sejumlah kendali yang cukup besar terhadap ekonomi secara menyeluruh. Stimulus ekonomi biasanya bersifat sementara dan berfokus pada respons terhadap kondisi ekonomi yang darurat.

Baca juga: 10 Cara Meningkatkan Ekonomi Kreatif di Indonesia

Jenis Stimulus

Ada berbagai jenis stimulus ekonomi yang diterapkan, di antaranya adalah sebagai berikut:

Stimulus Moneter

Stimulus moneter adalah kebijakan bank sentral untuk mengatur pasokan uang dan suku bunga guna merangsang pertumbuhan ekonomi atau atasi masalah ekonomi.

Stimulus moneter biasanya digunakan dalam situasi-situasi di mana ekonomi mengalami perlambatan pertumbuhan atau menghadapi resesi. Kebijakan ini biasanya diambil oleh setingkat presiden atau kementerian keuangan.

Kebijakan moneter biasanya ditetapkan oleh bank sentral suatu negara. Di Indonesia, Bank Indonesia (BI) adalah bank sentral yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter.

BI memiliki peran utama dalam menjaga stabilitas nilai mata uang rupiah, mengendalikan tingkat inflasi, mengatur suku bunga, dan mengawasi sektor perbankan.

Contoh stimulus ekonomi moneter mencakup penurunan suku bunga, operasi pasar terbuka, kebijakan kredit subsidi, kebijakan forward guidance, kebijakan quantitative easing (QE), dan sebagainya.

Stimulus Fiskal

Stimulus fiskal adalah kebijakan pemerintah yang mengacu pada penurunan pajak untuk mendorong daya konsumsi masyarakat. Pemerintah umumnya menerapkan pendekatan stimulus fiskal dengan meningkatkan anggaran belanja dan menciptakan lapangan pekerjaan. Dengan begitu, daya beli masyarakat akan bertambah dan merangsang perputaran ekonomi negara.

Contoh kebijakan stimulus fiskal mencakup pemotongan pajak, program infrastruktur besar-besaran, program bantuan langsung tunai kepada warga, bantuan kredit, subsidi makanan atau energi, program pelatihan ataupun pendidikan, dan sebagainya.

Kebijakan fiskal di Indonesia ditetapkan oleh pemerintah pusat dan diawasi oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Di Indonesia, institusi yang berkaitan dengan kebijakan fiskal diantaranya yakni Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Direktorat Jenderal Pajak, dan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Baca juga: Pemerintah Upayakan Potensi Ekonomi Digital Nasional Melalui Teknologi Blockchain

Peran Stimulus

Dalam ilmu ekonomi, stimulus memainkan peran penting dalam mempengaruhi dan membentuk keadaan perekonomian secara keseluruhan.

Peran utama stimulus ekonomi adalah untuk meningkatkan aktivitas ekonomi, khususnya selama periode penurunan atau resesi ekonomi. Berikut peran dan fungsi utama stimulus dalam perekonomian:

Menangkal Kemerosotan Ekonomi

Salah satu peran utama stimulus adalah untuk melawan dampak negatif kemerosotan ekonomi, seperti resesi atau depresi. Selama masa-masa sulit ini, aktivitas ekonomi cenderung melambat, sehingga menyebabkan berkurangnya belanja konsumen, investasi bisnis, dan hilangnya lapangan kerja. Stimulus dirancang untuk membalikkan tren ini dengan menyuntikkan uang ke dalam perekonomian.

Baca juga: Stagflasi dan Dampaknya Pada Crypto

Meningkatkan Belanja Konsumen

Upaya stimulus sering kali mencakup kebijakan seperti pembayaran langsung atau pemotongan pajak untuk individu dan rumah tangga.

Kebijakan-kebijakan ini memberikan uang langsung ke tangan konsumen, mendorong mereka untuk membelanjakan lebih banyak barang dan jasa.

Peningkatan belanja konsumen dapat membantu menstimulasi permintaan, meningkatkan penjualan bagi dunia usaha, dan mendukung penciptaan lapangan kerja.

Mendorong Investasi Dunia Usaha

Stimulus ekonomi juga dapat mencakup insentif bagi dunia usaha untuk berinvestasi pada proyek-proyek baru, mempekerjakan lebih banyak karyawan, atau memperluas operasi mereka. Hal ini dapat membantu merevitalisasi industri, mendorong inovasi, dan menciptakan lapangan kerja.

Mencegah Penurunan Ekonomi Lebih Lanjut

Ketika masyarakat mengeluarkan uang lebih sedikit dan dunia usaha mengurangi investasi dan perekrutan tenaga kerja, kondisi ekonomi memburuk, sehingga menyebabkan berkurangnya pengeluaran dan penurunan ekonomi lebih lanjut.

Stimulus bertujuan untuk memutus siklus ini dengan menyuntikkan dana ke dalam perekonomian, sehingga meningkatkan permintaan dan kepercayaan.

Mendukung Stabilitas Keuangan

Kemerosotan perekonomian dapat menyebabkan ketidakstabilan keuangan, yang dapat menimbulkan konsekuensi yang luas. Langkah-langkah stimulus dapat mencakup tindakan bank sentral, seperti menurunkan suku bunga atau menyediakan likuiditas pada sistem keuangan, untuk menjamin stabilitas pasar keuangan dan mencegah krisis kredit.

Mengurangi Pengangguran

Tingkat pengangguran yang tinggi sering kali menyertai kemerosotan ekonomi. Dengan menstimulasi aktivitas ekonomi dan mendorong dunia usaha untuk merekrut pekerja, stimulus dapat membantu memitigasi dampak negatif pengangguran, memberikan pendapatan bagi individu dan keluarga, serta mengurangi kesulitan sosial dan ekonomi.

Mendorong Pertumbuhan Jangka Panjang

Meskipun tujuan langsung dari stimulus adalah untuk memberikan dorongan jangka pendek terhadap perekonomian, stimulus tersebut juga dapat memberikan manfaat jangka panjang.

Investasi di bidang infrastruktur, pendidikan, dan teknologi, misalnya, dapat menjadi landasan bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Penting untuk diingat bahwa efektivitas suatu stimulus bergantung pada berbagai faktor, termasuk besarannya, waktu, dan kebijakan spesifik yang diterapkan.

Peran stimulus adalah untuk memberikan dukungan sementara terhadap perekonomian selama masa-masa sulit, dengan harapan bahwa stimulus tersebut akan membantu membuka jalan bagi kembalinya stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.

Cara Kerja dan Contoh Stimulus Ekonomi

Secara umum stimulus perekonomian bekerja dengan menerapkan kebijakan seperti peningkatan belanja pemerintah, pemotongan pajak, dan penurunan suku bunga untuk meningkatkan aktivitas ekonomi selama krisis. Beberapa contoh dari stimulus ekonomi adalah sebagai berikut:

Pengeluaran Publik

Pemerintah meningkatkan pengeluaran publik dengan meluncurkan proyek-proyek infrastruktur, program pekerjaan, atau layanan publik lainnya. Ini menciptakan lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan sektor konstruksi. 

Pemotongan Pajak

Pemerintah dapat memberikan pemotongan pajak kepada individu dan perusahaan. Pemotongan pajak ini dapat meningkatkan pendapatan individu, memungkinkan lebih banyak konsumsi, dan memberikan insentif bagi bisnis untuk berinvestasi. 

Bantuan Tunai Langsung

Pemerintah dapat memberikan bantuan tunai langsung kepada warga negara dalam bentuk stimulus checks atau transfer keuangan lainnya. Hal ini dapat membantu meningkatkan belanja konsumen. 

Pengaturan Suku Bunga

Bank sentral dapat menurunkan suku bunga untuk mendorong pinjaman dan investasi. Suku bunga yang lebih rendah membuat pinjaman lebih terjangkau dan meningkatkan belanja konsumen untuk pembelian besar seperti rumah dan mobil. 

Penciptaan Uang Baru

Bank sentral dapat menciptakan uang baru melalui kebijakan quantitative easing (QE). Ini meningkatkan jumlah uang yang beredar dan dapat digunakan oleh bank untuk memberikan pinjaman lebih banyak. 

Program Bantuan Sosial

Pemerintah dapat meluncurkan program bantuan sosial tambahan, seperti bantuan pengangguran atau bantuan makanan, untuk membantu individu dan keluarga yang terdampak secara ekonomi. 

Dorongan Terhadap Investasi Bisnis

Pemerintah dapat memberikan insentif pajak atau bantuan keuangan kepada bisnis untuk mendorong investasi dalam riset, pengembangan, atau ekspansi.

Dukungan Terhadap Sektor-spesifik

Stimulus ekonomi dapat diarahkan ke sektor-sektor tertentu yang terkena dampak paling besar, seperti sektor pariwisata atau transportasi. 

Kesimpulan

Konsep stimulus ekonomi masih menjadi perdebatan di kalangan ahli. Beberapa ahli ekonomi mengatakan bahwa stimulus ekonomi dapat menyebabkan lebih banyak kerugian jangka panjang daripada kebaikan jangka pendek.

Ada pandangan bahwa stimulus ekonomi dapat menyebabkan inflasi karena meningkatkan jumlah uang yang beredar tanpa meningkatkan kapasitas produksi ekonomi.

Di sisi lain, negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Jepang telah secara berulang menggunakan stimulus ekonomi dalam skala besar dalam beberapa tahun terakhir, tetapi hingga saat ini, peningkatan inflasi yang signifikan belum terjadi. Efek dari stimulus ekonomi terhadap inflasi masih perlu diamati.

Top exchange
Lihat semua

Anggita Hutami

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.

Rekomendasi aplikasi beli bitcoin