Pendle Finance adalah sebuah protokol DeFi yang mencoba membuat inovasi dalam pengelolaan imbal hasil (yield) melalui proses tokenisasi.
Dalam dunia decentralized finance (DeFi), sektor yield farming atau menyediakan likuiditas pada protokol DeFi dengan imbalan berupa aset kripto sudah lumrah dilakukan.
Baca juga: Apa Itu DeFi? (Pahami DeFi dalam Waktu 3 Menit!)
Platform ini membuat inovasi dengan melakukan tokenisasi terhadap yield sehingga yield dalam bentuk token dapat diperdagangkan. Lebih lanjut, artikel ini membahas tentang proyek kripto ini secara detail.
Apa Itu Pendle Finance?
Pendle Finance adalah proyek DeFi yang berfokus pada tokenisasi yield. Tokenisasi yield melibatkan mengubah yield masa depan dari suatu aset yang dapat menghasilkan yield menjadi token yang dapat diperdagangkan. Ini memungkinkan pengguna untuk melakukan perdagangan dan berspekulasi terhadap yield masa depan tanpa harus menunggu yield dibayarkan.
Platform ini bertujuan untuk menyediakan likuiditas kepada pengguna yang ingin membuka nilai yield masa depan dan kepada para pedagang yang ingin mendapatkan paparan terhadap hasil dari protokol DeFi tertentu.
Cara Kerja Pendle Finance
Platform ini merevolusi strategi yield DeFi dengan memberdayakan pengguna untuk memanfaatkan yield masa depan. Untuk mencapai ini, aset yang menghasilkan yield wrapped ke dalam token standard yield (SY) yang kemudian dibagi menjadi dua yakni principle token (PT) dan yield token (YT). Hal ini memungkinkan perdagangan di automated market maker (AMM) khusus platform.
Sebagai contoh, jika pengguna memiliki 100 aUSDC dengan tingkat hasil tahunan (APY) sebesar 5%, maka setelah setahun pengguna akan memiliki 105 aUSDC. Daripada menunggu setahun, platform ini memungkinkan pengguna untuk membagi 105 aUSDC menjadi 100 aUSDC-PT dan 5 aUSDC-YT.
Jika pengguna percaya bahwa yield akan turun, pengguna dapat menjual 5 aUSDC-YT di market dengan harga US$5 dan membeli kembali 5 aUSDC-YT ketika harga lebih rendah untuk menebus aUSDC-PT. Proses ini menghasilkan keuntungan bagi pengguna.
Sebaliknya, jika pengguna percaya bahwa yield akan naik, maka pengguna dapat membeli aUSDC-YT di market yang dapat digunakan untuk menghasilkan yield lebih bagi pengguna.
Risiko Perdagangan Token Yield
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pengguna dapat memperoleh keuntungan dengan cara menjual token YT jika percaya bahwa yield dari aset akan turun dan membeli token YT jika percaya bahwa yield dari aset akan naik.
Jika dianalogikan, hal ini mirip dengan trading kontrak futures dimana trader akan untung dengan posisi SHORT jika harga turun, dan juga akan untung dengan posisi LONG jika harga naik.
Oleh sebab itu, risiko kerugian dalam perdagangan yield tetap ada. Kerugian akan terjadi ketika pengguna menjual YT dan yield dari aset mengalami kenaikan setelahnya. Hal ini menyebabkan pengguna mengeluarkan biaya lebih untuk membeli YT ketika akan menebus token PT, sehingga mengalami kerugian.
Selain itu, kerugian bisa terjadi ketika pengguna membeli YT dan yield dari aset mengalami penurunan. Hal ini mengakibatkan imbal hasil yang diterima lebih rendah daripada biaya pembelian YT di awal, sehingga pengguna akan mengalami kerugian.
Produk Pendle Finance
Platform ini menyediakan dua produk yang bersesuaian dengan tingkat pemahaman pengguna. Perdagangan yield mungkin terdengar asing dan susah dimengerti bagi sebagian orang. Dengan mempertimbangkan ini, Pendle mengembangkan produk earn yang lebih sederhana dan mudah dimengerti.
Pendle Yield Trading
Produk ini adalah produk asli yang menawarkan pengguna ke akses perdagangan yield. Per artikel ini dibuat (5/12/23), terdapat 18 market di jaringan Ethereum, 14 market di jaringan Arbitrum, 3 market di jaringan Binance Chain, dan 2 market di jaringan Optimism.

Pendle Earn
Produk ini menyajikan yield farming seperti DeFi pada umumnya dengan imbal hasil yang bersaing. Imbal hasil berasal dari sektor real world assets (RWA), stablecoin, LSD, komposisi token protokol perpetual trading, dan pool. Per artikel ini dibuat, total nilai terkunci (TVL) pada produk ini adalah US$256 juta.
Tim dan Investor Pendle Finance
Proyek ini didirikan pada Oktober 2020 dengan co-founder yang sekaligus CEO, TN Lee yang sebelumnya pernah bekerja di Kyber Network.
Pada tahun 2021, proyek ini mendapatkan pendanaan total sebesar US$3,5 juta dari berbagai VC seperti CMS, DeFi Alliance, Lemniscap, Hashkey Capital, imToken and Spartan Group.
We're excited to share that we have made a follow-on investment in @pendle_fi through an OTC purchase.
— The Spartan Group (@TheSpartanGroup) November 9, 2023
We recognize the transformative potential of Pendle and their pivotal role in driving the advancement of on-chain yield trading.
Our strong partnership with Pendle dates back… pic.twitter.com/v2RkSMOiHj
Pada November 2023, salah satu investor lama, Spartan Group menyatakan menambah investasi mereka ke proyek ini namun dalam jumlah yang tidak dijelaskan.
Tokenomics Token PENDLE
Pendle Finance memiliki token native PENDLE yang dapat di-staking untuk mendapatkan pembagian revenue yang dihasilkan oleh platform. Selain itu, pengguna akan mendapatkan token vePENDLE yang dapat digunakan untuk voting proposal pengembangan platform.
Token ini memiliki total supply sebesar 376,3 juta token dengan distribusi token sebagai berikut:
- 169,17 juta token (54,5% total supply), digunakan untuk penyediaan likuiditas.
- 55 juta token (17,7% total supply), diperuntukkan kepada tim.
- 46 juta token (14,8% total supply), digunakan untuk pendanaan ekosistem.
- 37,42 juta token (12,1% total supply), diperuntukkan kepada investor.
- 2,49 juta token (0,8% total supply), diperuntukkan kepada penasihat proyek.

Bisa diperhatikan bahwa tidak ada lagi unlock token secara masif di masa mendatang dan hanya emisi secara linier yang digunakan untuk penyediaan likuiditas.
Kesimpulan
Pendle Finance menjadi pionir dalam membuka peluang perdagangan yield dengan tokenisasi inovatif. Dengan memahami produk seperti yield trading dan earn, pengguna dapat mengakses pasar yang memprediksi masa depan yield suatu aset.
Namun, penting untuk diingat bahwa seperti setiap bentuk perdagangan tidak tanpa risiko. Pengguna diharapkan memahami dulu konsep perdagangan yield sebelum mencoba platform ini.
Baca juga: 5 Kripto yang Perlu Diperhatikan Bulan Desember 2023