Whale Bitcoin Borong Hampir $1 Miliar BTC!

Nabiila Putri Caesari

10th October, 2022

Meski kondisi pasar sedang mengalami penurunan yang tidak menentu di tengah kekhawatiran inflasi AS, hal ini tidak menurunkan semangat para whale untuk terus memborong Bitcoin (BTC).

Sejak 27 September, kepemilikan nilai aset whale terus bertambah senilai 46.173 BTC atau sekitar $929 juta menurut agregator data pasar crypto Santiment.

Selain itu, data menunjukkan wallet yang menyimpan antara 100 hingga 10.000 BTC telah menjadi pencapaian terbesar pada tahun 2022.

Akumulasi besar-besaran ini terakhir terjadi pada 2015, saat harga di bawah $220 BTC, melansir dari Zycrypto

Baca juga: FOMC Prediksi Ekonomi Pulih 2024, Bagaimana Nasib Kripto? 

Harga Bitcoin Turun Picu Akumulasi?

Penyerokan besar-besaran diduga karena harga Bitcoin yang sekarang ini diperdagangkan di bawah $20.000 semenjak level tertinggi pada puncaknya di $69.000.

Pada saat berita ini ditulis, harga Bitcoin kembali ke level $19.000, yakni senilai $19,475.89 pukul 9.53 WIB, mengalami kenaikan 0,49% selama 24 jam terakhir, berdasarkan data CoinMarketCap, Senin (10/10/22).

Akumulasi whale terbaru menandakan bahwa pasar BTC telah mencapai titik terendah dan siap untuk mengalami lonjakan ke atas. Karena kondisi pasar menunjukkan tanda-tanda BTC berjuang mendapatkan kembali $20.000.

Grafik BTCUSD. Sumber: TradingView

Tren Akumulasi Menurut Analis

Seperti yang diketahui bahwa spekulasi kebijakan Federal Reserve AS dan bank sentral global lainnya telah mempengaruhi pemulihan harga BTC. 

Salah satu investor dan analis terkemuka Robert Kiyosaki, yang juga merupakan penulis buku best sellerRich Dad Poor Dad’ telah memberikan pernyataan bahwa resesi mempengaruhi penyimpanan aset seperti BTC, emas, dan perak. 

Menurut Kiyosaki, dolar AS akan jatuh ketika The Fed mulai menurunkan suku bunga. Demikian pula Daniel Kostecki seorang analisis pasar di perusahaan investasi Conotoxia.

Menurut argumen Daniel, jika The Fed tidak menunda kenaikan suku bunganya, kemungkinan pasar kripto bisa menjadi bullish lagi ketika kenaikan mencapai sekitar 4,7%. Dia berspekulasi bahwa garis waktu untuk puncak bisa terjadi di 2023.

“Jika terjadi puncaknya, kemungkinan di musim semi 2023 dapat membawa rebound yang lebih besar di pasar cryptocurrency, karena ekspektasi untuk penurunan suku bunga AS dapat mulai meningkat dengan turunnya inflasi,” katanya Daniel Kostecki. 

Baca Juga: Harga Bitcoin Naik Lagi, Inflasi AS Bawa Pengaruh?

Nabiila Putri Caesari

Seorang perempuan yang gemar menulis sekaligus bercerita. Memiliki ketertarikan terhadap dunia ekonomi, travel, dan fotografi. Selalu antusias dan senang belajar dengan hal baru.

Seorang perempuan yang gemar menulis sekaligus bercerita. Memiliki ketertarikan terhadap dunia ekonomi, travel, dan fotografi. Selalu antusias dan senang belajar dengan hal baru.