Waspada, Dingo Ditandai sebagai Scam Token!

Anggita Hutami

6th February, 2023

Perusahaan keamanan siber, Check Point and Research (CPR) mengeluarkan peringatan tentang dugaan penipuan (scam token) terkait dengan token Dingo (DINGO).

CPR menemukan sebuah fungsi smart contract “setTaxFeePercent” yang dapat memanipulasi biaya transaksi kontrak.

Menurut posting blog resmi CPR (3/02/23), ditemukan kode di balik smart contract token Dingo, setTaxFeePercent, dengan fungsi backdoor atau fungsi tersembunyi.

Baca Juga: Cara Menghindari ICO Scam

Contoh fungsi smart contract yang digunakan untuk memanipulasi biaya transaksi. Sumber: Check Point Blog

Dingo Disebut Scam Token Karena Fungsi Backdoor

Fungsi tersembunyi pada smart contract tersebut memungkinkan pemilik proyek menarik hingga 99% dari jumlah transaksi token. Ini terlepas dari whitepaper proyek yang menyebutkan adanya pengenaan biaya 10% per transaksi.

Dalam satu kasus, CPR mengamati seorang pengguna yang mengeluarkan $26,89 untuk membeli 427 juta token Dingo, tetapi pengguna hanya menerima 4,27 juta, dengan nilai $0,27.

Contoh pengguna hanya menerima 1% dari nilai transaksi.
Sumber: Check Point Blog

CPR menyelidiki proyek Dingo Token setelah melihat kenaikan 8.400% dalam nilai token tahun ini. Setidaknya, tercatat 47 kasus penggunaan fungsi smart contract tersebut untuk melakukan scam pada investor.

CPR telah menemukan setidaknya 47 contoh fungsi kontrak pintar yang digunakan. Sumber: Check Point Blog

CPR mengkritik kekurangan informasi tentang pemilik proyek dan menyarankan investor hanya berinvestasi pada token yang dikenal pada bursa yang dikenal.

Founder Dingo Token, Sebastian Basel belum menanggapi berita ini. Sejumlah pengguna Twitter dan CoinMarketCap juga melaporkan masalah dengan token. Ada satu pedagang kripto yang tidak bisa menjual holding mereka.

Dilaporkan Cointelegraph bahwa pihak Dingo Token sempat membalas tweet pengguna memintanya untuk mengirim pesan pribadi kepada mereka. Tetapi setelah ditelusuri, balasan tersebut sudah dihapus.

Pada akun Twitter resmi @DingoToken juga tidak terdapat tanggapan maupun penjelasan mengenai adanya fungsi tersembunyi pada smart contract ini.

Sumber: Coinmarketcap

Di komunitas CoinMarketCap, banyak pengguna melaporkan kendala transaksi mengacu pada fungsi tersembunyi seperti yang dikemukakan oleh CPR.

Pengguna di komunitas mengatakan mereka kehilangan 99% token mereka karena dicurangi dari sisi pajak. Pengguna memberi peringatan kepada orang lain untuk tidak terjebak dengan masalah yang sama.

Data Coinmarketcap (6/02/23) pukul 11.08 WIB menunjukkan token Digo diperdagangkan di level harga $0.0000006289 dengan kapitalisasi pasar sebesar $93,048,467.

Terjadi peningkatan harga sebesar 204.87% dan peningkatan volume transaksi 1088.21% dalam 24 jam terakhir. Meskipun keresahan ini sudah beredar sejak 3 Februari lalu, pasar Dingo Token masih terpantau menghijau.

Anggita Hutami

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.