Warren Buffet Sebut Bitcoin sebagai Token Judi

Anggita Hutami

13th April, 2023

Awal Maret 2023, pasar kripto dikejutkan dengan kinerja mengesankan dari Bitcoin (BTC). Harga Bitcoin (BTC) melonjak ke US$30.000 pada Selasa (11/4), level tertinggi sejak Juni 2023.

Satu hari setelahnya, Biro Statistik Tenaga Kerja merilis laporan Consumer Price Index (CPI) pada bulan Maret 2023, tercatat kenaikan harga mencapai 5% dalam kurun waktu 12 bulan hingga Maret, yang mengalami penurunan dari kenaikan sebesar 6% pada bulan Februari.

Ini didukung oleh penurunan tingkat inflasi tahunan ke level terendah sejak Mei 2021, yang terpengaruh oleh perbandingan tahun ke tahun dengan periode ketika harga makanan dan energi melonjak selama invasi Rusia ke Ukraina.

Di tengah optimisme dan pertumbuhan pasar kripto serta BTC, CEO Berkshire Hathaway, Warren Buffett justru menyebutnya sebagai “token perjudian”. Penilaiannya terhadap BTC tidak berubah sejak 2018.

Baca Juga: Harga Bitcoin Sentuh US$30.000, Naik 46% dalam Sebulan!

Skeptisme Warren Buffet Terhadap Bitcoin

Dalam sebuah wawancara dengan CNBC pada Rabu (12/4), Warren Buffet, tidak melihat BTC sebagai instrumen investasi, melainkan hanya sebatas “uang mudah” dan skema cepat kaya.

Pada tahun 2018, Buffett pernah menyebut Bitcoin sebagai “racun tikus berlipat-lipat” (rat poison squared) dan menegaskan bahwa ia tidak akan pernah membeli Bitcoin atau mata uang kripto lainnya.

Ia berpendapat bahwa investasi yang lebih baik adalah pada perusahaan yang memiliki fundamental yang kuat dan prospek jangka panjang yang baik.

Buffett, yang merupakan salah satu orang terkaya di dunia dengan kekayaan bersih sekitar US$111 miliar, memperoleh keuntungannya dari investasi dalam perusahaan yang dianggapnya memiliki nilai yang sebenarnya, dan ia cenderung mempertahankan saham tersebut dalam jangka waktu yang lama.

Baca Juga: Warren Buffett Investasi di Bank Crypto, Jual Saham Visa dan Mastercard

Skeptisme Charlie Munger terhadap Bitcoin

Selain Warren Buffet, tokoh lainnya yang memiliki sentimen negatif terhadap kripto ialah Wakil Ketua Buffett dan Berkshire, Charlie Munger.

Ia pernah menulis sebuah opini di Wall Street Journal pada bulan Februari yang mendesak anggota parlemen AS untuk melarang mata uang kripto.

Munger berpendapat bahwa mata uang kripto sebenarnya adalah bentuk kontrak perjudian yang memberikan keuntungan hampir 100% bagi pihak yang mengeluarkan kontrak tersebut.

Hal ini dilakukan di negara yang di mana kontrak perjudian biasanya hanya diatur oleh negara bagian yang lemah.

“Kata uang kripto bukanlah mata uang, bukan komoditas, dan bukan keamanan,” tulis Munger.

Anggita Hutami

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.