Trader Kripto Salah Transfer Aset, WBTC Bernilai Rp1 Triliun Raib
6th May, 2024
Seorang pemilik wallet kripto yang belum diketahui, kehilangan lebih dari US$68 juta atau setara dengan Rp1 triliun dalam Wrapped Bitcoin (WBTC) dengan mentransfer ke alamat wallet yang mencurigakan.
1.155 WBTC Setara US$68 Juta Hilang
Menurut CertiK, mereka mendeteksi transfer 1.155 Wrapped Bitcoin (WBTC) ke alamat yang terkait dengan penipuan yakni 0xd9A1. Penipu tersebut awalnya melakukan transfer 0,05 ETH ke alamat wallet korban, yang menyebabkan korban mengirimkan sejumlah besar WBTC ke alamat tersebut.

CEO Cyvers, platform peringatan keamanan real time, membagikan berita ini di X. Dia menyatakan bahwa insiden ini merupakan kerugian terbesar akibat penipuan address poisoning hingga saat ini.
Detektif blockchain ZachXBT juga membagikan kabar ini, mengonfirmasi bahwa seseorang memang telah kehilangan US$68 juta dalam WBTC karena keliru menyalin alamat wallet yang salah.
Baca juga: Terungkap! Ini Alat yang Dipakai Crypto Hacker Korea Utara
Metode Penipuan Address Poisoning
Address poisoning adalah teknik penipuan yang memanfaatkan panjang string dan kompleksitas alamat wallet kripto.
Dalam hal ini, penipu membuat alamat wallet yang sangat mirip dengan alamat yang dimaksudkan oleh korban. Mereka biasanya meniru enam karakter pertama dan terakhir sambil mengubah karakter lainnya.

Penipu kemudian mengandalkan kelalaian pengirim yang tidak memperhatikan perbedaan tersebut dan melanjutkan transaksi, yang mengakibatkan dana dikirim ke alamat yang salah.
Dalam kasus ini, alamat wallet yang ingin korban tuju adalah 0xd9A1b0B1e1aE382DbDc898Ea68012FfcB2853a91, sementara alamat wallet yang dibuat mirip oleh penipu adalah 0xd9A1C3788D81257612E2581A6ea0aDa244853a91. Identiknya enam karakter awal dan akhir sering menyebabkan kelalaian pengguna.
Insiden ini menyoroti pentingnya memeriksa alamat wallet dengan cermat sebelum melakukan transaksi kripto, terutama ketika berurusan dengan jumlah besar.
Baca juga: Sekitar 80% Komentar Postingan Kripto di X Terindikasi Penipuan Phishing