Token Hacken Rontok 97% Usai Diserang Hacker lewat Minting Ilegal
23rd June, 2025
Hacken, perusahaan keamanan siber Web3 asal Ukraina, mengalami insiden serius yang berdampak besar pada token native mereka, Hacken Token (HAI), yang anjlok hingga 97% dalam waktu singkat setelah terjadi kebocoran private key yang memungkinkan aktor jahat mencetak dan menjual HAI secara ilegal.
Dalam postingan di X pada Minggu (22/6/2025), Hacken menjelaskan bahwa private key yang bocor terhubung dengan akun yang memiliki peran penting dalam proses minting token di jaringan Ethereum dan BNB Chain.
Kebocoran ini langsung dimanfaatkan untuk mencetak HAI dalam jumlah besar dan menjualnya secara masif di berbagai exchange terdesentralisasi (DEX), yang menyebabkan harga HAI jatuh dari US$0,015 ke titik terendah di US$0,000056. Hingga artikel ini ditulis, harga HAI tercatat sedikit pulih di kisaran US$0,0003920 menurut data CoinMarketCap.

Total kerugian yang dialami Hacken diperkirakan mencapai US$250.000, atau sekitar Rp4 miliar.
Baca juga: Polyhedra Network Sebut 5 Alasan di Balik Anjloknya Token ZKJ
Jaringan Inti Dipastikan Tetap Aman
Tim Hacken bergerak cepat dengan mencabut akses akun minter yang terdampak dan mengamankan ulang kontrak token. Namun, mereka mengakui bahwa pelaku sempat melarikan diri dengan token senilai ratusan ribu dolar AS.
“Core infrastructure Hacken tidak pernah terhubung langsung dengan sistem HAI, dan hingga saat ini tidak ditemukan bukti kompromi lain selain kebocoran private key,” tegas perwakilan tim Hacken.
Kebocoran private key terjadi saat Hacken tengah melakukan pembaruan arsitektur pada sistem bridge blockchain mereka. Ironisnya, perubahan ini justru dirancang untuk memperkuat keamanan dan mencegah insiden serupa.
“Bridge Hacken awalnya dibangun saat kondisi pasar dan teknologi masih sangat berbeda. Sekarang kami tengah melakukan redesign dan migrasi kontrak, proses yang kompleks secara teknis dan legal,” jelas mereka.
Sebagai tindakan mitigasi, Hacken menghentikan sementara semua aktivitas bridge di Ethereum dan BNB Chain hingga ada pemberitahuan lebih lanjut. Mereka juga mengingatkan komunitas bahwa tidak ada program airdrop yang sedang berlangsung, dan semua klaim terkait hal itu adalah penipuan.
Baca juga: AI Deepfake Picu Lonjakan Scam Kripto Rp74 Triliun Sepanjang 2024
Restrukturisasi Token HAI
CEO Hacken, Dyma Budorin, menyatakan bahwa seluruh token HAI yang dibeli setelah insiden ini tidak akan diakomodasi dalam struktur tokenomics baru.
“Tujuan jangka panjang kami adalah mengubah HAI menjadi security token yang mencerminkan kepemilikan saham Hacken, namun tetap fleksibel dalam ekosistem kripto. Dan sekarang saatnya mempercepat realisasi ide ini,” ujar Dyma.
Menurutnya, Hacken akan mengintegrasikan utilitas token HAI dengan hak kepemilikan saham perusahaan. Artinya, HAI akan berevolusi menjadi instrumen keuangan teregulasi yang menghadirkan kombinasi unik antara akses ke produk kripto dan kepemilikan ekuitas perusahaan.
Hacken menegaskan bahwa seluruh saldo milik pengguna yang sah masih tercatat dan dapat dilacak. Mereka juga berjanji akan menyediakan mekanisme swap token HAI dalam waktu dekat, dengan informasi teknis dan prosedur yang akan diumumkan kemudian.
Baca juga: Exchange Iran Nobitex Dibobol Hacker Pro Israel, Rp1,4 Triliun Kripto Dicuri