Bos Kripto Tiantian Kullander Meninggal Dunia
1st December, 2022
Salah satu pendiri perusahaan kripto Amber Group, Tiantian Kullander meninggal dunia pada usia 30 tahun.
Kabar duka tersebut diumumkan langsung oleh Amber Group dan dikonfirmasi pada 23 November 2022. Namun sayangnya, belum diungkap secara jelas mengenai penyebab Kullander meninggal.
“Dengan kesedihan terdalam dan berat hati kami menginformasikan kepada Anda tentang meninggalnya teman dan salah satu pendiri kami, Tiantian Kullander, yang meninggal secara tak terduga dalam tidurnya pada 23 November 2022,” dalam keterangan tertulis di situs resmi Amber Group.
Kematiannya yang mendadak telah mengejutkan banyak orang di dunia bisnis dan industri kripto, dan menimbulkan pertanyaan tentang apa yang sebenarnya terjadi pada salah satu pendiri perusahaan tersebut.
Baca Juga: 7 Prediksi Kondisi Kripto di Akhir Tahun 2022!
Dikenal Sebagai Miliarder Kripto
Sementara, kekayaan bersih milik Kullander diperkirakan mencapai $3 miliar (Rp47,2 triliun), bersumber dari media Independent. Bahkan, Kullander berhasil masuk ke daftar Forbes 30 Under 30 saat bekerja sebagai trader dan ahli kripto.
Di situs web resmi Amber Group, kepribadian Kullander digambarkan sebagai sosok pemimpin yang memberi contoh dengan kecerdasan, kemurahan hati, kerendahan hati, ketekunan, dan kreativitasnya.
Sebagai pengusaha muda, Kullander mendirikan Amber Group pada tahun 2017 bersama sekelompok temannya dari Goldman Sachs dan Morgan Stanley. Perusahaan ini memiliki lebih dari 300 karyawan di Hong Kong, Taipei, Seoul, dan Vancouver.
Di samping itu, Kullander juga meninggal dunia ketika Amber Group berada di titik puncak untuk mendapatkan investasi besar dan dilaporkan sedang dalam proses pengumpulan dana sekitar $100 juta (Rp1,5 miliar).
Sebelumnya di tahun 2017, pendiri Amber Group awalnya berusaha menerapkan pembelajaran mesin untuk perdagangan kuantitatif, tetapi beralih ke kripto pada 2019 ketika volume perdagangan untuk aset mata uang digital meningkat.
Baca Juga: 3 Kematian Miliarder Kripto yang Misterius