CEO Tether: Industri Kripto Masuki Era Stablecoin Multiverse
28th March, 2025
CEO Tether, Paolo Ardoino, menyebut bahwa industri kripto tengah memasuki babak baru yang ia sebut sebagai era stablecoin multiverse, sebuah fase di mana berbagai solusi stablecoin bermunculan, baik dari sektor swasta maupun pemerintah di seluruh dunia.
Dalam utas di X pada Kamis (27/3/2025), Ardoino menyoroti bahwa permintaan global terhadap stablecoin terus meningkat tajam. Ia pun bangga melihat adopsi teknologi yang awalnya dikembangkan Tether sejak 2014 kini menyebar luas.
“Ratusan perusahaan dan pemerintah telah, atau sedang bersiap, meluncurkan stablecoin mereka sendiri. Saya sangat bangga melihat adopsi masif terhadap teknologi yang kami rintis lebih dari satu dekade lalu,” tulis Ardoino.
Ia juga mengungkapkan bahwa stablecoin USDT milik Tether kini telah digunakan oleh lebih dari 400 juta pengguna di seluruh dunia, dengan target jangka panjang mencapai satu miliar pengguna.
“Kami selalu fokus pada adopsi dari akar rumput. Kami turun langsung ke masyarakat, ketika sektor keuangan tradisional hanya mengamati kami dari menara gading mereka,” tutup Ardoino.
Baca juga: World Network dan Visa Jajaki Kolaborasi Wallet Stablecoin
Tanggapan Berbeda dari Pelaku Industri
Meski demikian, tidak semua pihak sepakat dengan pandangan Ardoino. Slava Demchuk, CEO AMLBot, menyatakan bahwa klaim tentang ratusan stablecoin dari perusahaan dan pemerintah adalah sebuah pembesar-besaran.
“Meluncurkan stablecoin bukanlah proses yang sederhana. Itu membutuhkan sumber daya besar dan struktur yang kompleks,” ujar Demchuk, seperti yang dikutip dari Cointelegraph.
Ia menambahkan bahwa regulasi seperti Markets in Crypto-Assets (MiCA) dari Uni Eropa membuat proses ini jauh lebih menantang, karena mewajibkan ketentuan ketat seperti cadangan modal, likuiditas, dan tata kelola yang kuat.
Meski adopsi terus tumbuh, Demchuk memperingatkan bahwa peningkatan jumlah stablecoin juga menimbulkan tantangan tersendiri. Ia menyoroti ketimpangan regulasi antarnegara yang menciptakan kondisi patchwork of rules, regulasi yang terfragmentasi secara global. Hal ini berisiko mendorong perusahaan kripto untuk beroperasi di wilayah dengan regulasi longgar, sehingga melemahkan upaya perlindungan konsumen.
Baca juga: Manajer Aset AS Ini Bakal Rilis Stablecoin!
Kapitalisasi Pasar Stablecoin Naik Selama 18 Bulan
Sementara itu, laporan Stablecoins & CBDC Report dari CoinDesk Data pada 27 Maret 2025 mencatat total kapitalisasi pasar stablecoin meningkat 3,62% menjadi US$231 miliar, menandai kenaikan bulanan ke-18 secara berturut-turut.
Dominasi pasar stablecoin juga naik menjadi 8,02%, seiring ketidakpastian ekonomi makro yang membuat pergerakan harga aset digital semakin volatil.

Namun, dominasi kapitalisasi pasar USDT justru mengalami penurunan menjadi 62,1%, terendah sejak Maret 2023. Ini menjadi penurunan pangsa pasar keempat secara berturut-turut bagi USDT. Volume perdagangan pasangan USDT di exchange terpusat juga turun menjadi 75,5%, level terendah sejak Agustus 2023.
Baca juga: Studi Ungkap Adopsi Stablecoin Tumbuh 53% dalam Setahun