Rain, Exchange Kripto Timur Tengah Diduga Kena Hack

Ary Palguna

15th May, 2024

Exchange kripto Rain, yang berfokus di wilayah Timur Tengah, kemungkinan terkena eksploitasi sebesar US$14,8 juta pada tanggal 29 April 2024, menurut detektif kripto ZachXBT.


Menurut detektif kripto ZachXBT, Rain, sebuah exchange kripto yang berfokus di Timur Tengah, kemungkinan telah dieksploitasi sebesar US$14,8 juta pada tanggal 29 April 2024. ZachXBT mengklaim bahwa wallet Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL), dan XRP milik exchange kripto itu mengalami aliran keluar yang mencurigakan pada hari tersebut.

Segera setelah aliran dana keluar ini, para peretas teramati mentransfer aset kripto yang dicuri ke exchange instan, di mana aset dikonversi menjadi BTC dan ETH.

rain hack
Gambar: Alamat wallet terkait terduga peretasan. Sumber: Mempool.

Dalam pembaruan yang dibagikan di saluran Telegram, ZachXBT menyatakan bahwa ia melacak dana tersebut ke alamat Bitcoin yang memegang 137,9 BTC dan alamat Ethereum yang berisi 1.881 ETH.

Pihak Exchange Belum Ada Konfirmasi

Meskipun telah sekitar dua minggu berlalu sejak serangan itu terjadi, tidak ada yang menyebut atau mengakui kejadian tersebut di saluran media sosial Rain atau situsnya.

Sebaliknya, dalam postingan terbarunya di X (9/5/24), Rain, yang mendapat izin layanan keuangan dari regulator Abu Dhabi (ADGM) pada tahun 2023, membagikan gambar-gambar General Manager-nya di Bahrain yang menghadiri Forum Inovasi dan Kewirausahaan Keenam.

Jadi, terdapat kemungkinan bahwa transaksi yang diamati oleh ZachXBT adalah murni transaksi yang memang dilakukan oleh pihak exchange. Akan tetapi, sangat penting bagi pihak exchange untuk mengkonfirmasi kebenaran atau tidaknya temuan dari ZachXBT untuk menghindari spekulasi yang berkelanjutan.

Baca juga: UAE Pimpin Adopsi Kripto di Timur Tengah, 72% Investasi Bitcoin

Ary Palguna

Lulusan Matematika ITB yang menggemari kripto sejak 2017. Sedang fokus dalam riset ekonomi makro dan kripto beserta teknologinya.

Lulusan Matematika ITB yang menggemari kripto sejak 2017. Sedang fokus dalam riset ekonomi makro dan kripto beserta teknologinya.