Proyek NFT Solana Ini Bidik Pembelian Bunker Bersejarah di Inggris
21st April, 2025
Sebuah proyek NFT unik di jaringan Solana tengah mencuri perhatian dengan misinya yang tak biasa, yakni membeli bunker nuklir era Perang Dingin di Rutland, Inggris, melalui penjualan 100.000 koleksi digital.
Proyek tersebut bernama Meatbags, dikembangkan oleh tim kreatif di balik Dead Bruv, dan mengusung narasi bertema kiamat yang dikemas dalam bentuk koleksi NFT. Dari total 100.000 NFT yang akan dicetak, sebanyak 10.000 akan dibagikan secara airdrop kepada pemilik koleksi Meatbags sebelumnya. Sementara sisanya mulai dijual pada 21 April dengan harga awal sekitar US$14 per NFT.
Pemilik NFT ini otomatis menjadi anggota dari sebuah decentralized autonomous organization (DAO) bernama Billionaire Bunker Club. DAO ini merupakan wadah komunitas terdesentralisasi yang akan memiliki hak suara atas keputusan masa depan bunker tersebut, jika proses pembeliannya berhasil. Inisiatif ini disebut sebagai eksperimen nyata dalam membawa aset dunia fisik ke dalam tata kelola berbasis blockchain.
Baca juga: Pria Asal AS Ini Gelapkan Pajak Rp217 Miliar dari NFT CryptoPunks
Incar Pengembangan Bunker Menjadi Resort
Beberapa ide yang telah diusulkan komunitas termasuk menjadikan bunker sebagai resort survival khusus anggota dengan DJ bertema kiamat, tempat festival akhir zaman, hingga penginapan eksklusif ala Airbnb dengan layanan unik seperti caviar tasting dan room service berisi kacang kaleng.
Menurut situs SDL Property Auctions, bunker yang dibidik memiliki nilai panduan sebesar £650.000 atau setara Rp14,6 miliar dan dijadwalkan dilelang pada 24 April 2025. Bangunan seluas 1,4 hektare ini terletak di dekat bekas waduk dan telah memiliki izin untuk diubah menjadi tempat tinggal.
Bunker tersebut dibangun pada tahun 1960 sebagai pos pemantauan nuklir selama Perang Dingin, dan berhenti beroperasi pada tahun 1968. Awalnya, bangunan ini menjadi bagian dari 1.500 pos yang bertugas melaporkan ledakan nuklir serta mengukur tingkat radiasi di wilayah sekitarnya.
Dalam postingan di X, Co-Founder Dead Bruv, Robert, menyebut bahwa ide membeli bunker ini awalnya hanya candaan. Namun, dari candaan itulah muncul sebuah ide yang kemudian tumbuh menjadi proyek serius.
“Memang belum banyak hal yang bisa dibandingkan dengan ini, tapi inilah alasan kenapa saya jatuh cinta dengan NFT sejak awal. Berani ambil risiko. Berkreasi tanpa batas. Mendorong teknologi ini melampaui ekspektasi untuk menciptakan sesuatu yang benar-benar baru, absurd, dan luar biasa,” tulis Robert.
Baca juga: SEC AS Hentikan Investigasi Yuga Labs