Plume Network Resmi Rilis Mainnet Publik Plume Genesis
5th June, 2025
Plume Network, jaringan blockchain full-stack pertama yang dirancang khusus untuk sektor Real-World Asset Finance (RWAfi), secara resmi mengumumkan peluncuran publik dari Plume Genesis pada 5 Juni 2025. Ini menandai kehadiran mainnet perdana mereka yang telah lama dinanti oleh komunitas kripto.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Coinvestasi, peluncuran ini membuka babak baru dalam integrasi aset dunia nyata dengan keuangan terdesentralisasi (DeFi). Plume tidak hanya menawarkan tokenisasi aset, tetapi juga menghadirkan infrastruktur menyeluruh yang memungkinkan interoperabilitas penuh antara aset dunia nyata (RWA) dan berbagai protokol DeFi. Pendekatan ini digadang-gadang akan mempercepat pertumbuhan ekosistem RWAfi secara global.
Plume Genesis memulai debutnya dengan partisipasi berbagai institusi besar seperti Superstate, Blackstone, dan Invesco. Lebih dari US$150 juta atau sekitar Rp2,4 triliun telah dimobilisasi secara onchain selama fase Alpha yang sukses.
Di samping itu, lebih dari 200 proyek telah diumumkan bergabung dalam ekosistem Plume, termasuk nama-nama besar di dunia DeFi seperti Morpho, Curve, Orderly, Matrixdock, dan Mystic.
Dengan visi mengonversi lebih dari US$4 miliar atau sekitar Rp64 triliun dalam bentuk aset dunia nyata ke dalam jaringan onchain, Plume berupaya menjadikan token RWA berperilaku layaknya aset kripto. Pengguna dapat mengintegrasikan token RWA ke dalam protokol DeFi populer seperti lending, liquidity provision, yield farming, hingga posisi leverage secara mulus dan intuitif.
Baca juga: Plume Network Gandeng Salman Banaei untuk Perkuat Strategi Hukum dan Kepatuhan
Fleksibilitas Kegunaan RWA
CEO dan Co-Founder Plume, Chris Yin, menyatakan bahwa RWAfi mendefinisikan ulang aset dunia nyata menjadi instrumen yang dapat digabungkan, menghasilkan imbal hasil, dan beroperasi layaknya aset kripto.
“Kami membawa aset institusional ke dalam dunia DeFi agar bisa digunakan dengan mudah, transparan, dan produktif,” ujar Yin.
Salah satu contoh implementasi pendekatan ini adalah protokol Nest, produk unggulan dari Plume. Nest memungkinkan pengguna untuk melakukan staking stablecoin tanpa izin (permissionless) ke dalam vault yang didukung oleh aset institusional yang telah diaudit. Sebagai imbalan, pengguna menerima token RWA yang likuid, menghasilkan yield, dan dapat dijadikan jaminan dalam strategi DeFi lanjutan seperti looping.
Fitur Unggulan di Mainnet Plume
Dengan mainnet yang kini telah aktif, seluruh pengguna dapat mengakses:
- RWA Cross-Chain: Didukung oleh infrastruktur Skylink, hasil yield dari token RWA dapat ditransfer secara lintas jaringan ke lebih dari 20 blockchain yang berbeda.
- Plume Portal: Menjadi pusat aktivitas pengguna untuk menjelajahi dApps, memantau reward, mengelola posisi, dan mengoptimalkan hasil investasi.
- Aset RWAfi yang Menghasilkan Yield: Tersedia beragam aset institusional seperti surat utang negara, reksa dana pasar uang, stablecoin berbunga, hingga kredit swasta. Aset alternatif seperti kebun durian, lisensi kekayaan budaya, GPU, dan tambang mineral juga disertakan.
- Royco: Protokol insentif yang mendistribusikan reward ke pengguna melalui vault produktif, mendorong likuiditas aktif di berbagai aplikasi dalam ekosistem Plume.
- Token $PLUME: Telah tersedia di mainnet dan memiliki fungsi sebagai gas fee, staking, hak suara tata kelola, kolateral, serta akses ke berbagai fitur ekosistem.
Menjawab Tantangan Regulasi dan Membuka Akses Institusional
Co-Founder dan CBO Plume, Teddy Pornprinya, menyebut bahwa peluncuran ini menjadi momen penting dalam sejarah distribusi RWA onchain, terutama bagi institusi.
“Untuk pertama kalinya, institusi bisa mengakses aset nyata yang menghasilkan imbal hasil dengan skala besar dan cara yang aman. Di saat regulator dunia mulai fokus ke sektor ini, Plume hadir sebagai jembatan utama menuju adopsi massal,” ungkapnya.
Plume juga aktif berdialog dengan pembuat kebijakan di berbagai wilayah, termasuk Departemen Keuangan Amerika Serikat, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC), Dewan Legislatif Hong Kong, serta regulator di Eropa dan Uni Emirat Arab. Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa pendekatan mereka selaras dengan kerangka regulasi global yang sedang berkembang.
Dalam waktu dekat, Plume berencana memperluas cakupan aset yang dapat ditokenisasi ke dalam ekosistemnya. Rencana tersebut mencakup kelas aset unik seperti karya seni, logam mulia, kendaraan tuk tuk, uranium, hingga kartu koleksi. Pendekatan ini bertujuan memperluas utilitas RWA onchain ke ranah yang lebih inklusif dan beragam, tanpa mengorbankan prinsip keamanan dan keberlanjutan.
Kenali lebih jauh tentang Plume Network.
Baca juga: Plume Raih Dana Strategis dari Apollo untuk Perkuat Ekosistem RWA Onchain