Peristiwa Penting di Pasar Kripto Pada Kuartal Pertama 2023

Anggita Hutami

6th April, 2023

Pada awal 2023, pasar kripto menunjukkan tren positif dengan meningkatnya kapitalisasi pasar dan harga Bitcoin (BTC) yang berangsur pulih hingga mencapai level US$29.000 pada akhir Maret.

Tren bullish ini dipengaruhi oleh peristiwa ekonomi global yang sedang terjadi. Menurut analis Coinvestasi, ada beberapa headline utama yang perlu diperhatikan dalam perkembangan pasar kripto di kuartal pertama 2023.

Januari

1. Harga Bitcoin (BTC) Pulih US$20.000

Harga Bitcoin (BTC) telah mencapai level di atas US$23.000 untuk pertama kalinya sejak keruntuhan FTX. Kenaikan ini telah menjadi tanda awal dari reli yang diharapkan akan terus berlanjut hingga akhir Maret 2023, dengan perkiraan peningkatan di atas 70%.

Baca Juga: Prediksi Harga Bitcoin Terkait Perubahan Suku Bunga AS Pekan Depan!

2. Crypto Lender Genesis Mengajukan Kebangkrutan 

Perusahaan pemberi pinjaman kripto, Genesis, mengajukan kebangkrutan pada hari Kamis (19/01/23). Kebangrutan disebabkan oleh krisis finansial yang terjadi akibat keruntuhan FTX.

Menurut dokumen pengajuan kebangkrutan yang diterima pengadilan, Genesis mengalami masalah keuangan setelah asetnya senilai US$175 juta terkunci di platform FTX.

Akibatnya, Genesis terpaksa berhutang sebesar US$3,5 miliar untuk mengatasi krisis finansial yang dihadapi. Namun, Genesis tidak bisa melunasi kewajiban utang tersebut.

Baca Juga: Crypto Lender Genesis Bangkrut, Utang Sentuh $3,5 Miliar!

3. Token BONK Viral

Token meme BONK viral pada minggu pertama, mencatat kenaikan harga sebesar 3.300% sejak pertama kali terdaftar di pertukaran kripto Huobi. BONK adalah kripto meme “anjing” pertama di jaringan Solana.

Viralnya BONK dinilai sebagai momen penyelamat bagi ekosistem Solana setelah mengalami penurunan likuiditas akibat keruntuhan FTX.

Baca Juga: Token Meme Viral Bonk Burn Token US$5 Triliun

4. Bitcoin Ordinal 

Bitcoin meluncurkan protokol NFT pertamanya, Ordinals, pada 21 Januari 2023. Protokol ini memungkinkan NFT versi Bitcoin, yaitu artefak digital seperti gambar, PDF, video, atau audio di jaringan Bitcoin.

Meskipun menuai pro kontra di kalangan komunitas kripto, protokol Ordinals telah menyumbang kontribusi terhadap peningkatan nilai transaksi Bitcoin yang dilaporkan menembus jutaan triliun pada kuartal pertama 2023.

Baca Juga: Protokol NFT Ordinals di Ekosistem Bitcoin Memicu Pro-Kontra

5. Kripto Artificial Intelligence (Ai)

Popularitas ChatGPT memberikan dampak positif terhadap pergerakan harga kripto berbasis proyek artificial intelligence (AI).

Berdasarkan pantauan tim analis Coinvestasi, harga token AI melonjak hingga lebih dari 700%. Token yang mengalami lonjakan pesat antara lain SingularityNET (AGIX), Fetch AI (FET), Vetrospace AI (VXV), dan Numerai (NMR).

Andre Cronje berpendapat bahwa kenaikan token AI hanya bagian dari pump and dump. Sebaliknya, JP Morgan justru sebut AI sebagai masa depan industri trading.

Baca Juga: Token AI Booming, Whale Cuan Miliaran Rupiah!

Februari

1. SEC vs Paxos

Security Exchange Comissions (SEC) menggugat Paxos atas tuduhan stablecoin BUSD tidak terdaftar sekuritas. Akibatnya, operasional BUSD dibekukan (12/2).

Investor mulai beralih ke USDT hingga kapitalisasi stablecoin tersebut melonjak. Saat ini Kamis (6/4), kapitalisasi USDT mencapai lebih dari US$80 miliar.

Baca Juga: BUSD Dibekukan, Kapitalisasi Pasar USDT Menguat!

2. Blur NFT

Marketplace NFT, Blur membagikan airdrop sebanyak 300 juta token pada 14 Februari 2023. Berkat airdrop tersebut, volume perdagangan Blur menyalip saingannya, OpenSea.

Kamis (20/2), Blur kembali memberikan sinyal airdrop kedua. Selanjutnya pada Minggu (23/2), founder Blur “Pacman” mengungkapkan identitasnya kepada publik untuk memperkuat kepercayaan terhadap marketplacenya.

Baca Juga: Blur Salip OpenSea, Siap-siap Ada Airdrop Kedua!

3. Kripto China

Pada minggu ketiga, aset kripto asal China mengalami lonjakan mencapai ribuan persen. Adapun, kripto China yang mengalami kenaikan pesat antara lain Neo (NEO), Alchemy Pay (ACH), Filecoin (FIL), Qtum (QTUM), dan VeChain (VET). Diduga kuat, peningkatan ini disebabkan oleh upaya regulator Amerika Serikat memperketat aturan kripto.

Pada waktu yang sama, sebagian besar pakar memprediksi bahwa bull run akan dimulai dari Asia. Menurut CEO Bitmex Arthur Hayes dan Co-founder Mechanism Capital Andrew Kang mengatakan bahwa China memegang peran penting pada bull run di wilayah Asia.

Baca Juga: Aset Kripto Asal China Melonjak, Imbas Regulasi AS Makin Ketat?

Maret

1. Krisis Bank Amerika Serikat

Dalam sepekan berturut-turut, bank besar AS tutup operasional. Dimulai oleh Silvergate (8/3), selanjutnya disusul Silicon Valley/SVB (10/3), dan Signature (13/3).

Bank ramah kripto Silvergate tutup operasi setelah rugi US$1 miliar akibat keruntuhan FTX dan terpaksa menjual aset di bawah nilai pasar. Sedangkan, kegagalan SVB disebabkan oleh jatuhnya nilai portofolio obligasi SVB saat kenaikan suku bunga AS.

Selama krisis bank, harga BTC dan top kripto lainnya rebound. Periode 10-13 Maret, BTC mengalami kenaikan +24,8% hanya dalam 3 hari. Likuiditas pasar kripto juga menurun saat itu.

Baca Juga: Harga Bitcoin dan Top Kripto Rebound di Tengah Krisis Bank AS

2. Harga Bitcoin US$28.000

Pada Minggu (30/3), harga Bitcoin diperdagangkan di atas US$28.600. Kenaikan Bitcoin ke level US$28.000 berhasil memberikan pengembalian rata-rata yang positif pada holder (pemilik) BTC untuk pertama kalinya dalam setahun terakhir. 

Baca Juga: Lebih dari 70% Holder Bitcoin dalam Kondisi Profit Usai Harga BTC US$28.000!

3. Airdrop Arbitrum

Arbitrum mengumumkan bahwa token ARB airdrop dapat diklaim pada 23 Maret 2023, dengan lebih dari 400 ribu alamat wallet dilaporkan telah mengklaim airdrop.

Pendapatan terbesar pengguna dari airdrop mencapai Rp55 juta. Selain itu, antusiasme proyek kripto di atas jaringan Arbitrum terlihat dari jumlah 100+ DAO yang mendapatkan airdrop dan proyek kripto seperti GMX berhasil meraih posisi dalam top 100 berdasarkan valuasi.

Baca Juga: Mengenal Arbitrum Proyek Layer-2 yang Curi Perhatian

4. Penangkapan Do Kwon

CEO Terraform Labs, Do Kwon dan mantan CFO-nya, Han Chang-joon, berhasil ditangkap di Bandara Podgorica, Montenegro pada Kamis (23/3).

Mereka dilaporkan akan terbang ke Dubai dengan membawa dokumen palsu dari Kosta Rika. Identitas Do Kwon telah dikonfirmasi oleh otoritas Korea Selatan.

Baca Juga: CEO Terra Do Kwon Akhirnya Ditangkap di Montenegro!

Anggita Hutami

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.