Otoritas Uni Eropa Dorong Larangan Stablecoin, Tekan Isu Risiko
1st October, 2025
Sebuah lembaga pengawas risiko yang dibentuk Uni Eropa untuk merespons krisis keuangan dilaporkan mendorong penerapan larangan terhadap stablecoin yang diterbitkan oleh lebih dari satu penerbit atau stablecoin multi-issuance.
Menurut laporan Bloomberg pada Selasa (30/9/2025), European Systemic Risk Board (ESRB) baru saja mengeluarkan rekomendasi agar larangan tersebut diberlakukan, khususnya bagi stablecoin yang diterbitkan secara bersama-sama di dalam maupun luar wilayah Uni Eropa.
Meski rekomendasi ini belum bersifat mengikat secara hukum, langkah tersebut dinilai dapat memberi tekanan bagi otoritas terkait untuk membatasi aktivitas penerbit stablecoin besar seperti Circle dan Paxos yang beroperasi di kawasan tersebut.
Isu ini muncul hanya beberapa minggu setelah Presiden Bank Sentral Eropa (ECB), Christine Lagarde, menyerukan pembuat kebijakan untuk segera memperkuat regulasi aset kripto. Lagarde menyoroti adanya celah pengawasan terhadap stablecoin yang diterbitkan entitas di luar Uni Eropa.
Senada dengan itu, pejabat Bank Sentral Italia juga menekankan pada September lalu bahwa stablecoin multi-issuer dapat menimbulkan risiko serius bagi stabilitas keuangan di kawasan.
Hingga kini belum jelas apakah usulan pelarangan tersebut akan mendapat dukungan penuh dari otoritas maupun legislator yang memiliki kewenangan untuk mengesahkannya.
Baca juga: Sembilan Bank Eropa Bersatu Terbitkan Stablecoin Euro Sesuai Aturan MiCA
Digital Euro dalam Tahap Eksplorasi
Sementara itu, otoritas Uni Eropa masih terus menjajaki kemungkinan penerbitan euro digital. Sejak 2021, Bank Sentral Eropa telah melakukan kajian terkait rancangan mata uang digital tersebut, meski belum ada kepastian peluncuran.
Anggota Dewan Eksekutif ECB, Piero Cipollone, dalam keterangannya menyebut dalam sebuah wawancara bahwa negara-negara anggota Uni Eropa bisa mencapai kesepakatan soal digital euro pada akhir 2025, dengan perkiraan peluncuran sekitar 2029.
“Kami sedang merancang bentuk uang bank sentral yang aman, andal, dan dapat diakses secara universal untuk era digital,” ujar Cipollone dalam pidatonya.
Ia menambahkan bahwa digital euro, bersama uang tunai fisik, dapat mengambil peran utama dalam menjaga ketahanan Eropa.
Baca juga: Visa Uji Coba Stablecoin untuk Pembayaran Lintas Negara