3 Narasi Kripto Populer Ini Turun Drastis di Q1 2025
4th April, 2025
Mengakhiri kuartal pertama 2025, sejumlah tren yang sebelumnya menarik perhatian di industri aset kripto mulai menunjukkan penurunan dalam berbagai indikator utama.
Data onchain dari Dexu.ai mencerminkan perubahan dinamika pasar, baik dari sisi performa harga, volume transaksi, maupun tingkat perbincangan di media sosial.

Hal ini memberikan gambaran awal mengenai pergeseran minat dan fokus investor terhadap narasi-narasi yang sempat berkembang pesat di akhir tahun sebelumnya.
Baca juga: 3 Narasi Kripto Naik Daun Akhir Februari 2025
DeFAI
Setelah sempat jadi primadona di akhir 2024, narasi seputar Decentralized Finance Artificial Intelligence alias DeFAI kini mengalami penurunan tajam. Data dari Dexu.ai menunjukkan performa harga token DeFAI turun hingga 67,38% dalam 90 hari terakhir. Padahal sebelumnya, DeFAI dianggap sebagai masa depan integrasi antara kecerdasan buatan (AI) dan keuangan tradisional (DeFi).
Secara konsep, DeFAI menawarkan kemudahan bagi pengguna dalam melakukan manajemen portofolio, strategi trading, hingga optimisasi yield dengan bantuan AI. Sayangnya, ekspektasi ini belum tercermin di market.
Volume proyek DeFAI hanya mencapai US$36,68 juta, jauh di bawah stablecoin dan layer-1 yang masing-masing mencatatkan volume hingga puluhan miliar dolar AS. Dari sisi minat sosial atau mindshare, DeFAI hanya menyumbang 4,51% percakapan, menandakan tren ini mulai kehilangan perhatian publik.
Meski punya rasio kapitalisasi pasar terhadap FDV sebesar 78,75%, yang artinya suplai token sudah cukup banyak beredar, nilai pasarnya tetap kecil, yakni hanya US$124,21 juta. Penurunan ini menunjukkan bahwa meskipun DeFAI menawarkan ide menarik, eksekusi dan adopsinya masih jauh dari harapan investor.
Baca juga: Token AI Agent ANON Sukses Besar, Picu Istilah DeFAI
AI Agent
Berbeda dengan DeFAI yang fokus ke sektor keuangan, AI agent hadir sebagai solusi otomatisasi dalam berbagai sektor, mulai dari eksekusi strategi trading hingga pengelolaan DAO. Narasi ini sempat meledak di penghujung 2024 dan awal 2025, membuat kapitalisasi pasar token AI agent naik ke US$1,68 miliar, tertinggi di antara tiga narasi yang dibahas.
Namun, lonjakan itu tidak bertahan lama. Dalam 90 hari terakhir, performa harga token AI agent anjlok 86,67%. Volume transaksinya memang masih relatif tinggi sekitar US$903 juta, tapi mindshare hanya 3,35%, mengindikasikan penurunan minat pengguna di media sosial.
Meski punya rasio kapitalisasi pasar terhadap volume sebesar 53,72%, tren ini sedang kehilangan daya tarik. Narasi AI agent sempat dipercaya jadi solusi revolusioner di sektor blockchain, tapi data terkini menunjukkan market mulai skeptis dan memilih berpaling ke sektor yang lebih stabil seperti layer-1 dan stablecoin.
Baca juga: Token AI Agent Alami Penurunan Drastis
DeSci
Decentralized Science alias DeSci hadir dengan misi mulia, termasuk membuka akses, pendanaan, dan kolaborasi dalam riset ilmiah lewat blockchain. Model ini berusaha menggantikan sistem riset tradisional yang seringkali mahal dan terpusat. Sayangnya, meski narasinya kuat, performa DeSci di market justru yang paling menyedihkan.
Dalam tiga bulan terakhir, harga token yang berhubungan dengan DeSci turun hingga 80,50%. Volume proyek hanya mencapai US$32,55 juta, dan mindshare-nya sangat kecil yakni sebesar 0,29%. Ini menandakan narasi DeSci mulai kehilangan gaungnya di komunitas Web3.
Rasio kapitalisasi pasar terhadap FDV DeSci hanya 32,83%, menandakan masih banyak suplai token yang belum beredar, hal ini bisa jadi hambatan tambahan dalam menarik investor. Dengan nilai pasar yang hanya US$171,57 juta, DeSci tertinggal jauh dibanding sektor yang lebih mapan.
Baca juga: Mengenal Decentralized Science (DeSci)