MicroStrategy Untung Rp63 Triliun dari Akumulasi Bitcoin
16th February, 2024
Dengan harga Bitcoin diperdagangkan pada US$52.200 per artikel ini ditulis (16/2/24), MicroStrategy telah mencatatkan floating profit sebesar US$4 miliar atau sekitar Rp63 triliun.
Berdasarkan postingan Michael Saylor di platform X, MicroStrategy terakhir kali mengakumulasi 850 BTC pada 6 Februari 2024 dengan total kepemilikan Bitcoin menjadi 190.000 BTC. Secara keseluruhan, modal yang digunakan perusahaan ini adalah US$5,93 miliar, atau harga rata-rata sekitar US$31.220 per BTC.
In January, @MicroStrategy acquired an additional 850 BTC for $37.2 million and now holds 190,000 BTC. Please join us at 5pm ET as we discuss our Q4 2023 financial results and answer questions about our #bitcoin strategy and business outlook. $MSTR https://t.co/j5SbcELsue
— Michael Saylor⚡️ (@saylor) February 6, 2024
MicroStrategy mulai mengakuisisi Bitcoin pada kuartal kedua tahun 2020, dan telah mengakumulasi setiap kuartal sejak itu. Pada bulan Desember 2023 lalu, perusahaan ini memiliki keuntungan hampir US$2 miliar.
Baca juga: ETF Bitcoin Spot BlackRock dan Fidelity Raih Arus Masuk US$340 Juta dalam Sehari
Berkat harga Bitcoin yang telah meningkat sejak Desember 2023, dan menjadi US$52.200 (16/2/24), nilai akumulasi Bitcoin milik perusahaan telah mendekati US$10 miliar. Dengan demikian, keuntungan yang belum terealisasi mencatatkan nilai sebesar US$4 miliar atau sekitar Rp63 triliun.
Michael Saylor berpendapat bahwa, “Pencatatan ETF Bitcoin spot mendorong harga naik karena telah menimbulkan ketidakseimbangan besar dalam supply-demand terhadap Bitcoin.”
Hal ini terlihat dari kumpulan perusahaan penerbit ETF Bitcoin spot yang secara kumulatif telah mengakuisisi sekitar 210 ribu BTC, 1% dari total supply Bitcoin, menunjukkan peningkatan demand dengan supply Bitcoin yang terbatas.
Baca juga: Saham Coinbase Naik +33% Seiring Naiknya Harga Bitcoin