Mantan Pacar Bongkar Bobrok Sam Bankman-Fried, Ini Temuannya!
12th October, 2023
Persidangan Sam Bankman-Fried, mantan CEO FTX yang telah bangkrut, memasuki pekan kedua. Di pekan ini, mantan kekasih Bankman-Fried sekaligus mantan CEO Alameda Research, Caroline Ellison, hadir di persidangan yang berlangsung di Pengadilan Federal Manhattan, New York, Amerika Serikat untuk memberikan kesaksian.

Kehadiran Ellison ini membongkar sejumlah temuan baru mengenai tindakan Sam Bankman-Fried (SBF) yang secara langsung atau pun tidak membuat pertukaran kripto FTX bangkrut dan merugikan investornya. Berikut kesaksian yang dibeberkan oleh Ellison.
SBF Ingin “Hancurkan Binance”
Ellison menyebut SBF secara aktif memintanya untuk membuat regulator menindak Binance. Cara itu dianggap paling berpotensi untuk meningkatkan pangsa pasar FTX. Menurut Ellison, regulator sempat menjanjikan hal ini selama beberapa waktu, namun tidak pernah terjadi.
Sementara itu, Binance dan FTX memang dikenal bersaing ketat untuk memperoleh pangsa pasar. Saat FTX sedang mengalami penurunan, Binance hampir mengakuisisi exchange tersebut. Sementara itu, Binance saat ini berada di bawah tuntutan Komisi dan Bursa (SEC) Amerika Serikat.
Baca juga: Bos Binance Sebut Mantan CEO FTX Pembohong dan Kritik Perilakunya
SBF Suka Main Untung-untungan
Dalam kesaksiannya, Ellison juga menggambarkan Bankman-Fried bersedia mengambil risiko yang sangat besar dengan dana FTX. Ellison mengenang kecintaan Bankman-Fried terhadap permainan untung-untungan dan toleransinya terhadap risiko.
Misalnya, dia teringat bagaimana pria berusia 31 tahun itu pernah berbicara tentang kesediaannya untuk bertaruh US$10 juta dalam permainan lempar koin. Menurut Ellison, pendekatan yang sama digunakan SBF dalam menjalankan bisnisnya.
Ellison memberikan contoh lain, di mana pada tahun 2021 Bankman-Fried ingin Alameda menghabiskan US$3 miliar untuk serangkaian investasi spekulatif di perusahaan startup. Ellison menemukan investasi itu memiliki risiko tinggi kepada Alameda, namun Bankman-Fried memerintahkannya untuk melaksanakannya.
Baca juga: Ada Apa dengan FTX? Ini Kronologi dari Awal Hingga Akhir!
Miliki Ambisi Jadi Presiden AS
Ellison memberikan kesaksian bahwa Sam Bankman-Fried bercita-cita menjadi presiden Amerika Serikat suatu hari nanti.
“Dia mengatakan ada kemungkinan 5% dia akan menjadi presiden suatu hari nanti,” kata Ellison.
Menurut Elison selama tiga tahun hubungan mereka, Bankman-Fried berusaha menjadi menjadi pemain penting dalam dunia bisnis dan politik. Sebelum FTX hancur, SBF diketahui suka memberikan donasi politik dengan total lebih dari US$40 juta.
Bankman-Fried menganggap sumbangan politik adalah investasi yang bagus. Dia mengatakan yakin jutaan dolar yang dia sumbangkan untuk kampanye Presiden Joe Biden pada tahun 2020 telah membantunya mendapatkan pengakuan penting.
“Menurutnya ini sangat efektif, Anda bisa mendapatkan keuntungan yang sangat tinggi dengan jumlah uang yang relatif kecil,” katanya.
Baca juga: Sam Bankman Fried Desak Regulator Buat Kerangka Kerja Crypto Terpadu
Konspirasi Manipulasi Harga Bitcoin
Kesaksian Ellison juga mengungkapkan konspirasinya bersama Bankman-Fried untuk memanipulasi harga Bitcoin dengan terus menjual BTC pengguna FTX jika harganya lebih dari US$20.000.
Hal itu dilakukan untuk menjaga nilai aset kripto tersebut tetap di bahwa US$20.000. Sementara itu, karena polemik FTX, harga Bitcoin pada November 2022 sempat menyentuh angka terendah dalam dua tahun, di level harga US$16.000.
Berupaya Dapatkan Dana dari Putra Mahkota Arab Saudi
Ketika FTX dan Alameda diambang kebangkrutan, para petinggi exchange kripto itu sangat panik dan berupaya mengumpulkan lebih banyak uang dari pemberi pinjaman dan investor.
Ellison mengatakan Bankman-Fried berulang kali berbicara tentang upaya mendapatkan uang dari Mohammed bin Salman, putra mahkota Arab Saudi.
Rencananya, adalah menggunakan uang dari putra mahkota untuk membayar kembali para pemberi pinjaman Alameda. Namun pendanaan itu tidak pernah terwujud.