Lightning Labs Rilis Upgrade Taproot untuk Atasi Masalah BRC-20

Anisa Giovanny

18th May, 2023

Lightning Labs, pengembang jaringan Bitcoin Lightning Network, telah memperkenalkan testnet baru ke Taproot Assets Protocol yang dikenal sebagai Taproot Assets v0.2 pada 16 Mei 2023 melalui posting blognya.

Fase mainnet protokol ini akan dirilis kemudian. Kendati dibangun di jaringan Bitcoin, protokol ini dioperasikan secara off-chain untuk menghindari kemacetan jaringan blockchain yang disebabkan oleh aset BRC-20.

“Protokol Aset Taproot dirancang untuk beroperasi secara off-chain secara maksimal, khususnya untuk menghindari jenis kemacetan blockchain yang telah kita lihat akhir-akhir ini. Dalam rilis ini, aset dalam jumlah tak terbatas dapat dicetak dan/atau dipindahkan dalam satu transaksi on-chain,” tulis Ryan Gentry, pengembang Lightning Labs..

Protokol Taproot Assets v0.2 yang sebelumnya dikenal dengan nama Taro ini memungkinkan pengguna untuk menikmati sifat Bitcoin tanpa izin sambil dengan mudah meningkatkan skala bisnis mereka tanpa mengalami masalah skalabilitas.

Pengguna juga akan segera dapat  mengintegrasikan aset BRC-20 mereka dengan mulus ke dalam Lightning Network untuk transaksi instan bervolume tinggi dengan biaya rendah.

“Aset Taproot v0.2 memungkinkan aset dibuat di mana saja di seluruh dunia menggunakan perangkat intensif sumber daya yang lebih rendah seperti smartphone. Ini adalah langkah maju yang besar, mengingat pengguna harus mempertahankan node penuh dan ledger multi-gigabyte untuk melacak aset di Bitcoin,” jelas Gentry.

Upgrade Taproot Didukung Pencipta BRC-20

Langkah yang dilakukan Lightning Labs pun didukung oleh pencipta BRC-20, Domo. Menurutnya, ini adalah solusi yang jauh lebih baik untuk mencetak aset baru pada Bitcoin bila dibandingkan metode BRC-20 sebelumnya yang menggunakan artifak Ordinal data JSON untuk menerapkan kontrak token, membuat token, dan mentransfernya. 

Ordinal dan BRC-20 menjadi trend terbaru dalam ekosistem Bitcoin karena berhasil membuat jaringan semakin ramai karena pengguna dapat mencetak token di jaringan tersebut. Nilai total token BRC-20 pun sempat melampaui angka US$1 miliar pada 9 Mei tetapi sejak itu menyusut 50% menjadi US$500 juta. 

Baca juga: Transaksi Harian Bitcoin Melonjak Akibat Inskripsi Ordinals Pecah Rekor!

Anisa Giovanny

Anisa tertarik dengan dunia tulis menulis dan copyediting sejak bangku SMA dan diperdalam di dunia perkuliahan. Saat ini tertarik dan tengah mendalami bidang ekonomi terutama terkait investasi dan cryptocurrency

Anisa tertarik dengan dunia tulis menulis dan copyediting sejak bangku SMA dan diperdalam di dunia perkuliahan. Saat ini tertarik dan tengah mendalami bidang ekonomi terutama terkait investasi dan cryptocurrency