Kongres Argentina Sepakati Penyelidikan Pejabat dalam Skandal Meme Coin LIBRA
9th April, 2025
Kamar Deputi Argentina secara resmi menyetujui tiga rancangan resolusi yang bertujuan membentuk komisi khusus untuk menyelidiki skandal aset kripto LIBRA. Kasus ini telah menjadi sorotan publik dan menimbulkan tekanan politik terhadap pemerintahan Presiden Argentina Javier Milei sejak Februari 2025 lalu.
“Sudah waktunya Kongres melakukan audit terhadap potensi kerugian yang ditimbulkan bagi negara. Kami berkomitmen terhadap kebenaran,” tegas anggota parlemen Pablo Juliano dalam sebuah sesi debat pada Selasa (8/4/2025).
Sementara itu, Gabriel Bornoroni dari partai La Libertad Avanza membela Milei, menuding pihak oposisi hanya ingin mencari sensasi.
“Mereka hanya ingin membuat tontonan karena kesal melihat kami mencatat surplus fiskal sepanjang tahun 2024, dan kemungkinan besar di tahun ini juga,” ujarnya.
Hasil pemungutan suara menunjukkan 128 suara mendukung pembentukan Komisi Investigasi, 93 menolak, dan 7 abstain.
Baca juga: Presiden Argentina Javier Milei Digugat atas Dugaan Penipuan dalam Skandal LIBRA
Penyelidikan Meluas Hingga ke Luar Negeri
Skandal LIBRA kini memasuki fase baru setelah pengacara Gregorio Dalbon secara resmi mengajukan permintaan penahanan internasional terhadap Hayden Davis, seorang pengusaha aset kripto yang diduga sebagai tokoh sentral di balik runtuhnya token tersebut. Permintaan penangkapan ini diajukan ke jaksa utama Eduardo Taiano dan Hakim María Servini, lengkap dengan permohonan Red Notice Interpol agar Davis dapat diekstradisi dari Amerika Serikat.
Komisi investigasi ini dijadwalkan akan memanggil sejumlah pejabat tinggi, termasuk Menteri Ekonomi Luis Caputo, Menteri Kehakiman Mariano Cúneo Libarona, Kepala Staf Guillermo Francos, serta Ketua Komisi Sekuritas Nasional Argentina, Roberto Silva. Pemerintah pusat juga akan diminta untuk memberikan informasi resmi terkait keterlibatan mereka dalam proyek ini.
Baca juga: Terlibat Skandal Meme Coin, Presiden Argentina Terancam Lengser
Awal Mula Kasus
Token LIBRA pertama kali dipromosikan langsung oleh Milei melalui akun X, sebagai proyek swasta yang diklaim bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi lewat pendanaan startup. Namun, nilai token ini meroket hingga kapitalisasi pasar mencapai US$4,5 miliar, sebelum akhirnya anjlok hingga 90% hanya dalam waktu beberapa jam pada 14–15 Februari 2025.
Setelah kejatuhan tersebut, unggahan promosi dari Milei langsung dihapus. Ia berdalih tidak mengetahui rincian teknis proyek tersebut. Dua hari kemudian, laporan penipuan diajukan ke pengadilan pidana Argentina. Sekitar 75.000 pemilik wallet kripto tercatat mengalami kerugian total lebih dari US$250 juta.
Penyelidikan parlemen ini berjalan beriringan dengan penyidikan hukum yang tengah menelusuri kemungkinan keterlibatan langsung antara Presiden Milei dan para pengembang LIBRA. Disebutkan bahwa Davis sempat mempresentasikan proyek ini langsung kepada Milei dalam sebuah pertemuan pribadi pada Januari lalu.
Tak hanya di Argentina, sebuah firma hukum di New York juga mulai menggalang dukungan dari para investor untuk mengajukan gugatan kolektif.
Baca juga: Pengacara Argentina Minta Bantuan Interpol Tangkap Kreator Meme Coin LIBRA