JPMorgan Ungkap Biaya Produksi Bitcoin Sentuh US$45.000

Anisa Giovanny

17th May, 2024

Perusahaan keuangan JPMorgan memperkirakan biaya untuk memproduksi Bitcoin sebesar US$45.000. Angka tersebut naik dari perkiraan sebelumnya yang hanya US$42.000. Kenaikan itu didukung karena kesulitan penambangan yang semakin tinggi. 

Dilansir dari The Block, Analis JPMorgan Nikolaos Panigirtzoglou dalam sebuah laporan pada hari Kamis mengatakan, “Hashrate dan konsumsi daya saat ini membuat perkiraan utama kami mengenai biaya produksi bitcoin menjadi sekitar US$45.000, jauh di bawah harga saat ini yaitu sekitar US$65.000.” 

Kendati biaya produksi naik, para analis JPMorgan yang terlibat dalam laporan masih mempertahankan prediksi harga Bitcoin yang bisa turun ke level US$42.000 pasca halving. 

“Kami mendapatkan perkiraan US$45,000 saat ini (yang sedikit berbeda dari US$42.000 yang kami bayangkan seiring berjalannya waktu), namun perkiraan US$45.000 saat ini akan berubah seiring dengan berkembangnya tingkat hash dan efisiensi peralatan penambangan,” kata Panigirtzoglou.

Baca juga: CEO Galaxy Digital Proyeksi Harga Bitcoin akan Bertahan Lama di Zona Ini 

Harga Bitcoin Sulit Naik, Kurang Narasi

Sementara itu, usai halving pada 20 April 2024, harga Bitcoin belum menunjukan tanda signifikan akan kembali ke harga tertingginya yang diraih sebelum peristiwa tersebut di angka US$73.750 menurut Coinmarketcap.

Kurangnya narasi dan mulai sepinya arus masuk ETF Bitcoin spot disinyalir menjadi faktor pendukung mengapa harga Bitcoin masih cenderung mendatar di level US$60.000-US$65.000. 

Di sisi lain usai halving biaya transaksi mengalami lonjakan yang disebabkan oleh protokol Runes. Sayangnya peristiwa ini tidak berlangsung lama, laporan JPMorgan menyatakan lonjakan itu hanya terjadi satu atau dua minggu. 

Laporan menuliskan ketika antusiasme akan Runes memudar dan dorongan sementara untuk para penambang menghilang, konsumsi daya di jaringan telah turun lebih dari hashrate, yang menunjukkan bahwa penambang yang tidak menguntungkan dengan rig yang tidak efisien telah keluar. 

“Semakin banyak penurunan harga Bitcoin, semakin tinggi jumlah penambang tidak menguntungkan yang berada di bawah tekanan untuk meninggalkan jaringan Bitcoin dan semakin besar pula penurunan hashrate dan biaya produksi [penambangan] Bitcoin,” tambah laporan itu.

Baca juga: Standard Chartered Prediksi Harga Bitcoin akan Anjlok ke US$50.000

Anisa Giovanny

Anisa tertarik dengan dunia tulis menulis dan copyediting sejak bangku SMA dan diperdalam di dunia perkuliahan. Saat ini tertarik dan tengah mendalami bidang ekonomi terutama terkait investasi dan cryptocurrency

Anisa tertarik dengan dunia tulis menulis dan copyediting sejak bangku SMA dan diperdalam di dunia perkuliahan. Saat ini tertarik dan tengah mendalami bidang ekonomi terutama terkait investasi dan cryptocurrency