Indonesia Peringkat Dua Dunia Pemakaian Wallet Kripto 2025

Dilla Fauziyah

23rd October, 2025

Laporan terbaru dari a16zcrypto, perusahaan venture capital global yang berfokus pada industri kripto, menunjukkan bahwa Indonesia menempati posisi kedua pengguna aktif mobile crypto wallet terbanyak di dunia. Data ini dianggap sebagai salah satu indikator paling kuat dari meningkatnya aktivitas onchain secara global.

Dalam laporan bertajuk State of Crypto 2025 yang dirilis pada Rabu (22/10/2025), Indonesia berada di posisi dua besar bersama Peru di posisi pertama dan Pakistan di posisi ketiga. Jumlah pengguna aktif mobile wallet di Indonesia sendiri terpantau terus meningkat sejak 2020, seiring dengan meluasnya penggunaan aplikasi kripto lokal dan meningkatnya transaksi lintas platform.

Top negara dengan penggunaan wallet kripto secara mobile dari tahun ke tahun. Sumber: a16zcrypto

Laporan tersebut lebih lanjut mencatat bahwa pertumbuhan aktivitas onchain kini banyak berasal dari negara berkembang dengan penetrasi ponsel yang tinggi tetapi memiliki akses terbatas terhadap sistem keuangan tradisional.

Wilayah seperti Indonesia, Filipina, Pakistan, dan Kolombia menjadi motor utama pertumbuhan ini.

a16zcrypto menyebut fenomena ini sebagai revolusi onchain dari negara berkembang, yakni perubahan digital di mana masyarakat di Asia dan Afrika semakin mengandalkan wallet bukan hanya untuk investasi, tetapi juga untuk kebutuhan sehari-hari seperti pengiriman uang dan pembayaran lintas negara.

“Penggunaan wallet digital, sebagai indikator aktivitas onchain, sebagian besar berasal dari negara-negara berkembang,” tulis laporan tersebut.

Baca juga: Jumlah Aset Kripto Legal di Indonesia Tembus 1.421 Token, Cek Daftarnya!

Negara Berkembang Kian Aktif, Negara Maju Observatif

Meski aktivitas onchain tertinggi datang dari negara berkembang, pola perilaku pengguna di negara maju masih berbeda. Laporan a16zcrypto menemukan bahwa trafik situs web kripto, seperti kunjungan ke CoinGecko dan CoinMarketCap, masih didominasi oleh Amerika Serikat, Inggris, Korea Selatan, dan Jerman.

Indonesia menempati posisi ke-11 dunia dalam trafik web kripto, dengan 5,63% pangsa global, setara dengan sekitar 20 kunjungan per satu miliar penduduk. Artinya, pengguna kripto di Indonesia lebih aktif bertransaksi dibanding sekadar mencari informasi.

Top negara dengan trafik situs web kripto terbanyak tahun ini. Sumber: a16z

Secara global, laporan State of Crypto 2025 juga menandai perubahan besar dalam lanskap industri aset digital. Tahun 2025 disebut sebagai tahun adopsi institusional, ketika perusahaan besar seperti BlackRock, Fidelity, Visa, dan PayPal mulai mengelola lebih dari US$175 miliar atau sekitar Rp2.900 triliun dalam aset kripto berbasis ETF.

Stablecoin pun menjadi tulang punggung baru ekonomi onchain, dengan volume transaksi mencapai US$46 triliun per tahun, mendekati total transaksi jaringan pembayaran besar seperti Visa dan PayPal.

Selain itu, a16zcrypto menyoroti munculnya era baru kecerdasan buatan dan kripto, di mana lebih dari 420 ribu model AI kini berjalan di jaringan terdesentralisasi.

Infrastruktur seperti Arbitrum, Hyperliquid, dan LayerZero kini memproses miliaran dolar transaksi crosschain setiap bulan dengan kecepatan hingga 3.400 transaksi per detik, mendekati sistem keuangan tradisional.

Baca juga: OJK dan IAI Terbitkan Panduan Pelaporan Keuangan Aset Kripto Sesuai SAK Indonesia

Dilla Fauziyah

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.