Harga Bitcoin Koreksi Usai The FED Naikkan Suku Bunga

Anggita Hutami

23rd March, 2023

Bank sentral Amerikat Serikat, Federal Reserve (The FED) mengumumkan kenaikan suku bunga 25 basis poin (bps) atau 0,25% pada Rabu (22/3). Setelah pengumuman tersebut, harga Bitcoin (BTC) mengalami koreksi usai mencapai level tertinggi intraday.

Menurut data Coinmarketcap (23/3) pukul 10.19 WIB, BTC diperdagangkan pada harga US$27.372, mencatat penurunan 3,11% dalam 24 jam terakhir. Sebelumnya, BTC mencapai level tertinggi intraday US$28.716 pada Rabu (22/3) malam.

Top kripto lainnya, Ethereum (ETH) diperdagangkan pada harga US$1.737, mencatat penurunan 3,43% dalam 24 jam terakhir.

Menurut Coinglass, total likuidasi kripto setelah harga BTC koreksi, masing-masing sebesar US$36 juta dan US$78 juta untuk posisi short dan long.

Baca Juga: Lebih dari 70% Holder Bitcoin dalam Kondisi Profit Usai

Alasan The FED Menaikkan Suku Bunga

Di tengah krisis bank yang melanda Amerika Serikat di tengah kenaikan agresif suku bunga, The Fed tetap kembali meningkatkan suku bunganya pada kisaran 4,75% dan 5%.

Ketua The FED, Jerome Powell menyoroti laporan proyeksi ekonomi AS mengantisipasi pertumbuhan yang lambat, penurunan inflasi secara bertahap, dan penyeimbangan kembali penawaran dan permintaan dalam pasar tenaga kerja.

“Dalam kasus yang paling mungkin, jika itu terjadi, peserta (pertemuan The FED) tidak melihat penurunan suku bunga tahun ini,” tegas Ketua Federal reserve (The FED), Jerome Powell.

Ketua Federal Reserve (Fed), Powell menambahkan, saat ini bank sentral tidak mempertimbangkan pemotongan suku bunga sebagai bagian dari kebijakan moneter yang diharapkan.

Keputusan menaikkan suku bunga di luar ekspektasi ahli. Sebelumnya, Analis Goldman Sachs, Jan Hatzius, mengungkapkan (12/3), tidak lagi melihat urgensi bagi The FED untuk menaikkan suku bunga menimbang tekanan sistem perbankan baru-baru ini.

Baca Juga: The Fed Keluarkan Uang US$300 Miliar, Harga Bitcoin US$27.000

Keputusan Powell Dikecam Senator AS

Kenaikan suku bunga di tengah krisis ini pun memicu perhatian dari Senator AS Elizabeth Warren yang frustrasi dengan Powell karena telah menaikkan suku bunga sembilan kali berturut-turut menjadi 5%.

Saya pikir dia orang yang berbahaya untuk pekerjaan ini, kami belum pernah melihat kenaikan pada tingkat ini dalam ekonomi modern,” katanya, menambahkan bahwa itu berisiko mendorong ekonomi kita (AS) ke dalam resesi.

Elizabeth Warren dalam wawancara bersama CNN (22/3)

Warren percaya bahwa efek dari pendekatan peraturan yang “lemah” Powell terhadap bank-bank besar di AS selama lima tahun terakhir adalah faktor lain yang harus disalahkan atas krisis perbankan baru-baru ini.

Ia memperkirakan kebijakan Powell lima tahun lalu mulai melihat konsekuensi, di mana bank-bank menanggung risiko, membangun keuntungan jangka pendek, memberikan bonus dan gaji besar, dan beberapa kemudian akan hancur. “Itulah yang terjadi di jam tangan Jerome Powell,” tambah Warren

Baca Juga: Mayoritas Harga Kripto Reli Usai The FED Jamin Dana Nasabah SVB

Anggita Hutami

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.