Harga Bitcoin Koreksi Di Bawah $20.000, Ini Alasannya!
5th September, 2022
Harga Bitcoin (BTC) terus diperdagangkan di bawah level $20.000 karena pasar bereaksi positif terhadap laporan pekerjaan Amerika Serikat di bulan Agustus. Sebagian investor memfokuskan aksi harga aset berikutnya dan menyarankan titik terendah telah tercapai.
Pakar ahli crypto Michael van de Poppe, berpendapat bahwa beberapa aset crypto teratas kemungkinan akan mengoreksi lebih lanjut secara singkat sebelum reli lagi dalam beberapa minggu mendatang, katanya di YouTube yang diposting pada 4 September.
Michael juga menambahkan bahwa BTC dapat mencapai $19.300 sambil memprediksi kemungkinan target tinggi berikutnya di sekitar $28.000 atau $30.000.
Jika harga Bitcoin terjebak di kisaran $19.000 dan $21.000, Poppe mencatat bahwa situasinya dapat mengakibatkan ‘perebutan likuiditas’ di bawah level tersebut. Dia menyarankan bahwa untuk melanjutkan reli apa pun, BTC perlu menembus $20.400 dan menargetkan $21.500.
“Kami tidak membuat engulfing menuju $21.600, hal itu membuat saya percaya bahwa kami turun ke posisi terendah baru atau setidaknya turun di bawah level di $19.300, menyapu level terendah, dan kemudian merebut kembali sebagai pemicu untuk kelanjutan, dan kemudian saya berasumsi selama mengamati $28.000 hingga $ 30.000,” katanya Michael.
Harga Bitcoin Mencapai Level Terendah
Selain itu, ada kemungkinan BTC telah mencapai titik terendahnya dan siap untuk rally. Namun, Michael menekankan bahwa untuk mencapai target tersebut, BTC perlu mempertahankan rata-rata pergerakan 200 minggu dalam kapitalisasi pasar dan tetap di atas $19.000.
Maka secara keseluruhan, Bitcoin terus jatuh setelah faktor ekonomi makro yang berlaku. Pada saat pers, aset tersebut diperdagangkan pada $19.800, turun hampir 1% dalam 24 jam terakhir.

Sumber: CoinMarketCap
Pemicu untuk Koreksi Harga BTC
Namun beberapa analis berpendapat bahwa pasar kerja yang menguntungkan dapat berdampak negatif pada BTC dari koreksi yang sedang berlangsung. Bitcoin mengalami rally secara singkat setelah menghadapi data penggajian yang mendorong pasar umum untuk merebut kembali kapitalisasi pasar $1 triliun.
Tetapi berbeda dengan pendapatnya Michael, dia mengutip arah G7 yang membatasi minyak Rusia sebagai pemicu untuk menjadi katalistor perubahan harga, sebab pasar crypto telah diperdagangkan bersama-sama dengan ekuitas.
Sementara di tengah ketidakpastian, analisis teknis BTC baru-baru ini menunjukkan harga Bitcoin nampaknya masih akan bearish Seperti dilansir Findbold, ringkasan analisis teknis satu hari Bitcoin menunjukkan penjualan yang kuat di 16 sementara level netral berada di sembilan.
Pada saat penulisan, harga Bitcoin diperdagangkan di $19,894.54 mengalami kenaikan 0,56% selama 24 jam terakhir di Pukul 10.54 WIB, Senin, (05/09/2022), berdasarkan data dari Coinmarketcap.
Baca juga: Harga Bitcoin Di Bawah $22.000, Terjun Ke $17.000?