Hacker Sebar Data Co-Founder Solana Lewat Akun IG Eks Rapper AS

Dilla Fauziyah

27th May, 2025

Akun Instagram milik mantan grup rapper asal Amerika Serikat, Migos, dilaporkan telah diretas pada 27 Mei 2025. Peretasan ini diduga dimanfaatkan sebagai sarana untuk memeras Raj Gokal, Co-Founder dari jaringan blockchain Solana.

Mengutip laporan Cointelegraph pada Selasa (27/5/2025), peretas mengunggah tujuh gambar yang kini telah dihapus. Dua di antaranya menampilkan seseorang yang diduga sebagai Gokal sedang memegang paspor dan surat izin mengemudi, dengan informasi identitas yang terlihat sangat jelas.

Salah satu unggahan bahkan menandai langsung akun Gokal, dengan keterangan: “Kamu seharusnya membayar 40 BTC”, yang kuat diduga sebagai bentuk ancaman pemerasan. Unggahan lain tertulis: “Hanya 40 BTC… harusnya dibayar.”

Tak berhenti di situ, peretas juga membagikan gambar yang menampilkan sosok perempuan yang diduga istri Gokal tengah memegang SIM, serta dua gambar tambahan berisi bocoran data pribadi seperti nomor telepon dan alamat email. Format gambar-gambar tersebut menyerupai dokumentasi yang umum digunakan dalam proses verifikasi identitas atau Know Your Customer (KYC) di platform exchange kripto.

Baca juga: Hacker Coinbase Ejek ZachXBT Lewat Pesan Onchain Usai Swap Bitcoin Rp693 Miliar

Asal-usul Gambar Masih Tanda Tanya

Hingga kini, belum ada kejelasan mengenai asal mula gambar-gambar tersebut dan bagaimana bisa digunakan dalam upaya pemerasan. Belum diketahui apakah gambar itu hasil rekayasa digital seperti deepfake, atau merupakan kebocoran dari database KYC sebuah platform kripto.

Gokal sendiri sempat memberikan peringatan kepada pengikutnya di platform X pada 20 Mei lalu, menyebut bahwa sejumlah pihak telah berusaha mengambil alih akun media sosial dan email miliknya, serta mengimbau publik agar waspada terhadap unggahan yang mencurigakan.

https://twitter.com/rajgokal/status/1924843729229062402

Kasus ini menambah panjang daftar kekhawatiran terkait penyalahgunaan data pribadi di industri aset kripto. Fenomena deepfake dan kebocoran data KYC belakangan menjadi celah baru yang dimanfaatkan pelaku kejahatan digital.

Exchange kripto Coinbase tengah menghadapi gugatan hukum dari pengguna yang menuduh perusahaan melanggar undang-undang privasi biometrik. Gugatan tersebut menyebutkan bahwa Coinbase menggunakan vendor pihak ketiga dalam proses verifikasi ID pelanggan tanpa transparansi yang memadai.

Baca juga: Coinbase Digugat Massal Usai Kebocoran Data Pengguna

Dilla Fauziyah

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.