Goldman Sachs Sebut Bitcoin Bisa Jatuh Ke $12.000!

Nabiila Putri Caesari

19th September, 2022

Suku bunga AS diproyeksikan akan naik sebesar 0.75% pada September, kemudian akan naik lagi sekitar 0.5% dan 0.25% pada November dan Desember.

Kenaikan suku bunga ini turut menjadi perhatian pengguna crypto dan pemain industri, sebab suku bunga telah memiliki pengaruh untuk tren harga Bitcoin.

Menurut data dari Nextadvisor yang dikutip pada 19 September 2022, Bitcoin setidaknya telah turun 10% lebih setelah pertemuan The Fed pada Maret, Mei, dan Juni. Sementara penurunan setelah pertemuan bulan Juli tidak terlalu parah, ada pola yang jelas dari kenaikan suku bunga Fed yang sesuai dengan penurunan di pasar crypto.

Harga Bitcoin melonjak segera setelah pertemuan The Fed pada 3 dan 4 Mei.

Selanjutnya melansir data dari Cointelegraph,  pada 19 September 2022 Bitcoin telah turun hampir 60% dalam kurung waktu setahun ini. Bahkan, beberapa analis crypto percaya bahwa harga BTC telah memasuki fase terbawah pada level saat ini.

Perbandingan kinerja harga BTC/USD antara 2012-2016 dan 2020-2022. Sumber: Doctor Profit/TradingView

Korelasi Pasar Saham dan Bitcoin Bisa Berbahaya

Sementara itu, korelasi pasar saham dan Bitcoin yang positif menurut Goldman Sachs, Sharon Bell, mengeluarkan peringatan jka rally yang terjadi baru-baru ini di pasar saham bisa menjadi jebakan. Jika FED menaikkan kembali suku bunga, kemungkinan ekuitas perusahaan bisa jatuh sebesar 26%, yang pada akhirnya bisa memengaruhi harga crypto, khususnya Bitcoin.

Peringatan itu ia sampaikan bertepatan dengan kenaikan posisi short Bitcoin yang baru-baru ini dipegang oleh investor institusional, berdasarkan data CME dalam laporan mingguan Commodity Futures Trading Commission (CFTC).

Turunan CME Bitcoin dipegang oleh smarts money. Sumber: CFTC/Ecoinometrics

Harga Bitcoin Bisa ke $12.000?

Kemudian, jika dilihat sampai akhir tahun 2022 sebagian pedagang bertaruh pada harga bitcoin di sekitar $10.000 sampai $12.000 yang kemungkinan akan turun.

Opsi BTC membuka minat dengan strike price. Sumber: Coinglass

Secara keseluruhan, rasio bunga terbuka call put adalah 1.90 pada 18 September, dengan opsi strike price $45.000 dengan nilai maksimum. Tetapi harga strike sekitar $10.000 dan $23.000 yang mungkin merupakan evaluasi sementara dari sentimen pasar. 

Dari perspektif teknikal, terbentuk pola yang memungkinkan harga BTC bisa turun 13,5% di harga $13.500.

Grafik harga harian BTC/USD dengan pengaturan breakdown cup-and-handle terbalik. 
Sumber: TradingView

Namun, sebaliknya jika rata-rata pergerakan eksponensial 50 hari (EMA 50 hari, gelombang merah) di dekat $21.250 maka dapat menggagalkan bearish pasar. Lalu, jika pola bullish mendorong harga di atasnya, BTC dapat menuju ke $25.000 sebagai target kenaikan berikutnya. Penembusan dan penutupan di atas resistance ini dapat mengindikasikan dimulainya tren naik baru.

Pada saat penulisan, harga BTC mengalami penurunan 6,16% selama 24 jam terakhir senilai $18.776, berdasarkan data Coinmarketcap pada pukul 10.11 WIB.

Baca juga: Amerika Inflasi 8,3%, Harga Bitcoin dan ETH Turun!

Nabiila Putri Caesari

Seorang perempuan yang gemar menulis sekaligus bercerita. Memiliki ketertarikan terhadap dunia ekonomi, travel, dan fotografi. Selalu antusias dan senang belajar dengan hal baru.

Seorang perempuan yang gemar menulis sekaligus bercerita. Memiliki ketertarikan terhadap dunia ekonomi, travel, dan fotografi. Selalu antusias dan senang belajar dengan hal baru.