Ethereum Foundation Alih Fokus ke Scaling Layer-1
22nd April, 2025
Ethereum Foundation, organisasi nirlaba yang mengembangkan ekosistem blockchain Ethereum, baru-baru ini mengumumkan pergeseran fokus strategisnya, dengan menitikberatkan pada peningkatan pengalaman pengguna serta tantangan scaling di layer-1.
Dalam postingan di X pada Senin (21/4/2025), Co-Executive Director Ethereum Foundation, Tomasz Stańczak, menjelaskan bahwa perubahan struktur bertujuan untuk memberi lebih banyak ruang bagi Co-Founder Ethereum yakni Vitalik Buterin agar bisa fokus pada riset dan eksplorasi jangka panjang ketimbang terlibat langsung dalam urusan operasional harian dan manajemen krisis.
“Setiap kali Vitalik membagikan pemikiran atau arah strategis, ia mempercepat lahirnya terobosan besar jangka panjang,” tulis Stańczak.
Ia juga menambahkan bahwa kontribusi terbaru Buterin telah membantu mengarahkan kembali komunitas pada nilai-nilai inti Ethereum.
Baca juga: Vitalik Buterin Dorong Perombakan Execution Layer Ethereum dengan RISC-V
Buterin Soroti Privasi dan Performa Jaringan
Sejak diumumkan pada 1 Maret bahwa Stańczak dan peneliti utama Hsiao-Wei Wang menjadi Co-Director efektif mulai 17 Maret, Buterin telah menarik diri dari peran operasional. Dalam peran barunya yang lebih strategis, Buterin telah menerbitkan sejumlah proposal penting untuk meningkatkan aspek privasi dan performa jaringan Ethereum.
Pada 11 April, Buterin mengusulkan roadmap privasi yang mencakup fitur default anonymization bagi transaksi pengguna. Seminggu setelahnya, pada 20 April, ia mengusulkan peningkatan efisiensi di execution layer Ethereum dengan memperbarui bahasa kontrak di Ethereum Virtual Machine (EVM).
Menurut Stańczak, meskipun gagasan dari Buterin sangat berpengaruh, proposal tersebut dimaksudkan untuk memicu diskusi dan mendorong perkembangan riset di berbagai bidang. Ia menekankan bahwa komunitas tetap memiliki ruang untuk menyempurnakan atau bahkan menolak ide-ide tersebut.
Ke depan, Ethereum Foundation akan lebih memprioritaskan tujuan jangka pendek, khususnya dalam peningkatan skala dan pengalaman pengguna. Stańczak menyebut beberapa upgrade protokol mendatang, seperti Pectra, Fusaka, dan Glamsterdam, akan difokuskan pada peningkatan skala layer-1, interoperabilitas, dan dukungan bagi solusi layer-2.
Adapun meski fokus utama diarahkan ke hasil dalam waktu dekat, Foundation tetap membuka ruang bagi proyek-proyek jangka panjang.
“Tulisan dari para peneliti utama kami membantu beberapa inovasi bisa dirilis dalam satu hingga dua tahun ke depan, terutama lewat inisiatif seperti next-generation execution dan consensus layer,” pungkas Stańczak.
Baca juga: Biaya Transaksi Ethereum Jatuh ke Level Terendah Sejak 2020