Donald Trump: AS akan Jadi Pusat Kripto dan AI

Dilla Fauziyah

24th January, 2025

Donald Trump, Presiden Amerika Serikat ke-47, menyampaikan pidato besar perdananya di kancah internasional sejak menjabat. Dalam pidato tersebut, Trump menunjukkan visi ambisiusnya untuk menjadikan Amerika sebagai pusat global dalam pengembangan aset kripto dan kecerdasan buatan (AI).

Berbicara melalui siaran langsung pada acara bergengsi World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, Kamis (23/1/2025), Trump menggarisbawahi potensi besar AS dalam dua sektor tersebut. Ia juga mengungkapkan langkah strategis yang akan diambil guna memperkuat posisi negaranya di panggung dunia.

“Amerika Serikat memiliki cadangan minyak dan gas terbesar di dunia, dan kita akan memanfaatkannya. Hal ini tidak hanya akan menurunkan biaya hampir semua barang dan jasa, tetapi juga menjadikan AS sebagai superpower manufaktur serta ibu kota dunia untuk kecerdasan buatan dan aset kripto,” ujar Trump.

Selain AI dan kripto, Trump menegaskan bahwa salah satu prioritas utamanya adalah mereformasi kebijakan domestik dan luar negeri. Di sektor energi, ia berkomitmen untuk meningkatkan produksi energi domestik guna memperkuat kemandirian energi Amerika. Langkah ini diharapkan mampu menekan biaya produksi dan meningkatkan daya saing global.

Baca juga: Donald Trump Luncurkan Meme Coin Pertamanya di Blockchain Solana!

Pembentukan Kelompok Kerja Aset Kripto

Salah satu langkah konkret dari janji kampanye Trump adalah pembentukan kelompok kerja khusus aset kripto. Menurut laporan Reuters, kelompok ini bertugas merancang regulasi baru untuk aset digital dan mengeksplorasi kemungkinan pembentukan cadangan nasional aset kripto.

Perintah ini juga mencakup perlindungan layanan perbankan bagi perusahaan kripto, menyusul kekhawatiran dari pelaku industri bahwa regulator AS telah menginstruksikan bank untuk memutus akses layanan kepada perusahaan kripto.

Di sisi lain, Trump mengambil sikap tegas dengan melarang pembentukan Central Bank Digital Currency (CBDC) di AS. Ia menganggap kehadiran CBDC dapat menjadi ancaman bagi ekosistem aset kripto yang telah ada.

Langkah Trump ini mendapatkan sambutan positif dari pelaku industri kripto. Hal ini diperkuat dengan pencabutan panduan akuntansi Staff Accounting Bulletin (SAB121) oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). Panduan ini sebelumnya mengharuskan perusahaan yang terdaftar di bursa saham menanggung biaya besar untuk menjaga aset digital pihak ketiga, yang dianggap menghambat adopsi aset kripto secara luas.

Sikap Trump yang mendukung perkembangan industri kripto sangat kontras dengan pemerintahan Presiden AS Joe Biden sebelumnya, yang lebih fokus pada perlindungan konsumen dari risiko penipuan dan pencucian uang. Selama masa Biden, regulator seperti SEC gencar menggugat exchange besar seperti Coinbase dan Binance atas dugaan pelanggaran hukum, meskipun tuduhan tersebut dibantah oleh perusahaan terkait.

Baca juga: Meme Coin Donald Trump Masuk Top 20 Kripto Global dalam Dua Hari!

Dilla Fauziyah

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.

Dilla mulai menunjukkan minat menulis sejak SMP. Saat ini sedang mendalami bidang jurnalistik dan kripto.