Dolce & Gabbana Dituntut Gara-gara Telat Kirim NFT

Anisa Giovanny

17th May, 2024

Dolce & Gabbana, perusahaan mode mewah Italia, menghadapi tuntutan hukum dari pelanggannya karena telat mengirimkan NFT yang menyebabkan harganya turun 97%. 

Menurut laporan Bloomberg, rumah mode tersebut menjual NFTs di platform Ethereum dengan menawarkan “sejumlah manfaat digital, fisik, dan pengalaman.” Konsumen dijanjikan bahwa pembelian NFTs DGFamily akan membuka akses ke berbagai imbalan digital, produk fisik, dan acara eksklusif.

Namun, keluhan tersebut mengungkap bahwa Dolce & Gabbana gagal mengirimkan NFT dan manfaat yang dijanjikan tepat waktu. Pakaian digital yang tiba 20 hari terlambat hanya dapat digunakan di platform metaverse yang memiliki sedikit pengguna.

Baca juga: Manchester City dan OKX Rilis Jersey NFT Terbatas

Setelah kedatangan yang terlambat, pemegang token diduga harus menunggu 11 hari lagi sebelum mereka dapat menggunakannya. Menurut keluhan tersebut, Dolce & Gabbana tidak mendapatkan persetujuan dari platform metaverse sebelumnya.

“Pelanggaran standar operasional mereka adalah menjanjikan produk yang mereka gagal kirimkan, sebelum meninggalkan proyek dan komunitas yang mereka janjikan untuk mendukung,” begitu bunyi keluhan tersebut.

Luke Brown, penggugat dalam kasus ini, mengklaim dirinya kehilangan US$5.800 pada NFTs yang dibelinya. Dia menggugat atas nama orang lain yang membeli aset digital dari proyek NFT ini.

Gugatannya juga menyasar bursa NFT UNXD. Dolce & Gabbana dan UNXD tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Bloomberg.

Pasar NFT Kian Lesu

Sementara itu, pasar NFT memang masih terbilang lesu sejak tahun 2022. Laporan dari Daily Coin mengungkap bahwa 73.000 koleksi NFT dengan volume perdagangan gabungan sebesar US$17 miliar, 95% atau 69.000 koleksi di antaranya tidak memiliki nilai pasar. 

Penurunan ini dapat diatribusikan pada penurunan volume perdagangan pasar NFT, yang telah jatuh 97% sejak puncaknya pada tahun 2021. Koleksi populer seperti CryptoPunk dan Bored Ape Yacht Club, sekarang bahkan kesulitan menghasilkan volume perdagangan.

Baca juga: NFT Resesi, 95% Koleksi Hampir Bernilai Nol

Anisa Giovanny

Anisa tertarik dengan dunia tulis menulis dan copyediting sejak bangku SMA dan diperdalam di dunia perkuliahan. Saat ini tertarik dan tengah mendalami bidang ekonomi terutama terkait investasi dan cryptocurrency

Anisa tertarik dengan dunia tulis menulis dan copyediting sejak bangku SMA dan diperdalam di dunia perkuliahan. Saat ini tertarik dan tengah mendalami bidang ekonomi terutama terkait investasi dan cryptocurrency