Data PT KAI Diretas, Minta Tebusan 11,69 Bitcoin
17th January, 2024
Sebuah kelompok peretas dikabarkan berhasil memperoleh akses ke data sensitif milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI. Peretas ini meminta tebusan sebesar 11,69 Bitcoin atau sekitar Rp7,85 miliar.
Data PT KAI Diretas, Pelaku Minta Tebusan Bitcoin
Dilansir dari akun X, @TodayCyberNews, dalam sebuah postingan (14/1/24) menginformasikan bahwa telah terjadi kebocoran data (data breach) pada PT KAI.
⚠️ Data Breach at PT Kereta Api Indonesia. ( https://t.co/OZNiDn31pO )
— Today Cyber News (@TodayCyberNews) January 14, 2024
A Hacker group claims to have accessed sensitive data, including employee info, customer details, and more from Indonesia's National railway company. #KeretaApi #DataBreach #CyberSecurity #infosecurity pic.twitter.com/OuNDEuI1pM
“Sekelompok peretas telah mengakses data penting, termasuk rincian karyawan dan informasi pelanggan, dari perusahaan kereta api nasional Indonesia,” isi dari postingan tersebut.
Terdapat juga gambar yang menunjukkan bahwa situs web PT KAI telah diakses oleh peretas. Dalam gambar tersebut, terdapat informasi yang menawarkan akses memo umum KAI.ID dengan negosiasi tebusan sebesar 11,69 BTC.
Selain itu, terdapat pula pernyataan yang mengindikasikan bahwa pihak KAI diberi waktu 15 hari untuk membahas pembayaran tebusan. Jika tidak tercapai kesepakatan dalam waktu yang ditentukan, peretas mengancam untuk membocorkan semua data melalui blog mereka dengan instruksi untuk memeriksanya secara berkala.
Menanggapi hal ini, pihak KAI melalui VP Relasi Publik, Joni Martinus menyatakan bahwa semua data dalam kondisi aman dan mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir.
“Kami juga pastikan bahwa seluruh data KAI aman, dan hingga saat ini seluruh sistem operasional IT, pembelian tiket online KAI, serta layanan Face Recognition Boarding Gate di semua stasiun masih berjalan dengan baik,” ungkap Joni.
Untuk langkah lebih lanjut, PT KAI akan bekerja sama dengan pihak berwajib untuk mengusut kasus tersebut. KAI menyatakan tidak akan tunduk terhadap kejahatan pemerasan ini.
Baca juga: Hacker Korea Utara Menyamar Jadi Pejabat, Curi Aset Kripto Warga Korea Selatan