Coinvestasi Promosikan Ekosistem Kripto Indonesia ke Asia Tenggara
18th March, 2024
Pada tanggal 10 Maret 2024, tim Coinvestasi menghadiri Southeast Asia Blockchain Convention (SEABC) di Vietnam, sebuah konferensi yang mengumpulkan para ahli industri kripto dan blockchain dari seluruh Asia Tenggara, khususnya dari Indonesia, Thailand, dan Vietnam. Kehadiran Coinvestasi di SEABC ini menjadi langkah konkret untuk memperomosikan ekosistem kripto di Indonesia ke Asia Tenggara.
Sebagai perwakilan dari Indonesia, Managing Director Coinvestasi, Rizqia Nur Fadhila, berperan sebagai moderator dalam sesi “Web3 and the Real World: Use Cases Beyond Cryptocurrency”, yang diisi oleh tokoh-tokoh penting seperti Sebastien Borget dari The Sandbox dan Riley Tran, Country Director Near Vietnam.

Selain berpartisipasi dalam sesi, Coinvestasi juga membuka booth untuk memperkenalkan industri kripto Indonesia kepada pengunjung. Banyak pengunjung booth terkesan dengan perkembangan industri kripto di Indonesia, terutama dalam hal regulasi yang jelas dan lengkap, berbeda dengan situasi di Vietnam.
Indonesia, dengan lebih dari 20 exchanger kripto legal dan ekosistem kripto lengkap yang terdiri dari bursa, kliring, depositori, dan pedagang aset kripto.
Kejelasan aturan kripto di Indonesia ini juga melahirkan pajak kripto yang dapat memberikan sumbangan kas bagi negara. Ini dapat menjadi contoh yang dapat dipelajari oleh Vietnam untuk mengembangkan regulasi dan operasional kripto.
“Indonesia sekarang sudah mempunyai regulasi dan lebih terbuka bagi pengguna kripto, bahkan Indonesia mempunyai bursa kripto lokal, hal ini cukup membuat saya takjub. Vietnam dapat belajar dari apa yang telah dilakukan Indonesia untuk diterapkan pada operasional dan peraturan yang sedang disiapkan,” kata Mai Ngo, Manajer Regional SEA dari Gate.io.
Baca juga: SEABC 2024 Vietnam Dorong Ekosistem Kripto Asia Tenggara
Antusiasme dari peserta di SEABC

Menurut pengamatan lapangan Coinvestasi, acara ini berlangsung cukup meriah dan ramai. Para peserta nampak antusias dalam mendengarkan berbagai panel dan mengunjungi berbagai booth yang tersedia.
Salah satu booth yang paling ramai adalah The Sandbox. Proyek tersebut diketahui tengah melakukan pengenalan membuat avatar virtual untuk menjelajahi dunia The Sandbox.
Selain The Sandbox booth Solana Superteam yang cukup ramai, ini adalah tempat di mana komunitas yang mendukung penuh ekosistem Solana. Selain kedua booth itu terdapat pula booth Gate.io sebagai salah satu pengusung utama acara ini, dan booth-booth proyek kripto dan blockchain asal Vietnam.
Acara SEABC pekan lalu semakin menambah deretan kripto dan blockchain yang ada di Asia Tenggara. Ini merupakan indikator dari pertumbuhan dan penerimaan yang meningkat terhadap industri kripto dan blockchain, menandakan era baru kesadaran dan edukasi tentang teknologi ini di kawasan ini.
Acara-acara seperti SEABC ini juga berfungsi sebagai platform vital untuk kolaborasi, jaringan, dan inovasi, mengumpulkan para stakeholder dari berbagai sektor untuk bertukar ide dan membentuk kemitraan strategis.
Baca juga: Indonesia Web3 Landscape 2023, Ini Daftarnya!
Tentang SEABC
SEABC adalah konvensi yang dinamis ini adalah acara blockchain pertama yang eksklusif di wilayah Asia Tenggara. Acara ini menarik lebih dari 5.000 peserta, termasuk investor, penggemar, media, dan pemimpin industri, yang berkumpul untuk mengeksplorasi tren dan inovasi terbaru dalam blockchain.
SEABC 2024 menghadirkan lebih dari 80 pembicara dari berbagai penjuru industri, termasuk Polygon Labs, Animoca Brands, Solana Foundation, Sandbox, Hashkey, Near Vietnam hub, Nuvei, ABCDE Highlight, dan W3GG.
Acara ini menampilkan serangkaian pidato utama dan diskusi panel, yang menyoroti potensi transformatif dan disruptif teknologi blockchain, mulai dari penerapannya dalam kehidupan sehari-hari hingga kontribusinya saat ini dan potensi kontribusinya terhadap berbagai industri.