Founder Cardano Charles Hoskinson Kritik Pedas Soal Hubungan Bank dan Kripto!

Anggita Hutami

19th March, 2023

Founder Cardano (ADA), Charles Hoskinson, mengungkapkan pendapatnya mengenai hubungan antara lembaga perbankan dan kripto. Ia mengatakan, kripto perlu mengurangi risiko dari bank yang tidak stabil dan berfluktuasi.

Komentar Hoskinson muncul di tengah kegagalan tiga bank besar Amerika Serikat pada Kamis (9/3). Saat peristiwa tersebut, menurut data Coinmarketcap (9/3), Cardano (ADA) mengalami penurunan yang cukup dalam, diperdagangkan pada harga US$0.319. Namun, kini Cardano (ADA) kembali rebound dihargai US$0,3403.

Baca Juga: Bank Kripto Terbesar, Signature Bank Ditutup Regulator AS! Ada Apa?

Founder Cardano Sebut Kripto Masih Dipandang Negatif oleh Regulator

Pada tweet sebelumnya Senin (13/3), Hoskinson mengungkapkan ada perbedaan perlakuan yang diberikan regulator terhadap perusahaan kripto dan industri perbankan.

Jika perusahaan kripto berkomitmen memegang jaminan dalam bentuk tunai dan T-bills, tetapi gagal saat mengeksekusinya, maka pemerintah dan bank akan sepenuhnya menyalahkan kripto.

Sebaliknya, bank cenderung lebih suka menggunakan obligasi TradFi sebagai jaminan karena dianggap lebih stabil dan aman.

Ini mencerminkan pandangan negatif terhadap aset kripto sebagai investasi yang berisiko dan tidak stabil oleh pemerintah dan bank.

Bukan Pertama Kali Hoskinson Soroti Bank

Tahun lalu, Hoskinson sempat menyoroti sistem perbankan Tiongkok. Dia mengungkapkan kekecewaannya terhadap dunia yang belum memiliki sistem uang digital.

Pernyataan tersebut diungkapkan sebagai tanggapan terhadap kasus pembekuan dana yang terjadi pada perbankan di China.

Dilansir dari QE Infinity, empat bank pedesaan di provinsi Henan, Cina tengah telah membekukan jutaan dolar dalam bentuk deposito sejak April 2022, mengancam mata pencaharian ratusan ribu pelanggan mereka di tengah kondisi ekonomi yang telah terpukul akibat pembatasan pandemi.

Para deposan yang terkena dampak melakukan demonstrasi di pusat administrasi provinsi di Zhengzhou, namun eskalasi yang lebih besar terjadi dan otoritas China akhirnya membubarkan kerusuhan tersebut.

Situasi saat itu dinilai sangat tidak menguntungkan, terutama mengingat kemungkinan adanya krisis yang lebih besar.

Kini, China telah memiliki Central Bank Digital Currency (CBDC) dan mata uang digitalnya, Yuan Digital. China menjadi salah satu negara yang sukses mengembangkan CBDC.

Baca Juga: Alibaba dan WeChat Terima Pembayaran dengan Yuan Digital

Anggita Hutami

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.

Menekuni bidang jurnalistik sejak 2017. Fokus pada isu investasi keuangan, ekonomi, dan kebijakan publik.