CEO Enjinstarter Sebut Strategi untuk Adopsi Game Web3

Anisa Giovanny

20th September, 2022

Ada banyak diskusi seputar game play to earn yang menjadi bagian dari hadirnya Web3. Dalam perkembangannya game P2E memang menarik minat namun belum sebanyak pemain game Web2, salah satu contohnya bisa dilihat dari game yang mewakili era web masing-masing. 

Di mana Axie Infinity yang memiliki mekanisme Web3 yang identik dengan blockchain dan NFT memiliki jumlah pemain kurang dari satu juta, sedangkan pemainan Pokemon di Web2 memiliki jumlah pemain lebih dari 20 juta. 

Perbedaan yang sangat jauh ini pun menjadi pekerjaan rumah bagi para perusahaan game Web3, termask Enjinstarter yang bergerak di bidang launchapad gaming.  

Berbicara dengan Coinvestasi di acara Coinfest Asia Agustus 2022, Prakash Somosundram, CEO Enjinstarter mengungkapkan strateginya untuk meningkatkan adopsi game Web3. Pertama adalah tidak bisa mengesampingkan keberadaan dari Web2, menurutnya perlu dilakukan kerja sama di antara kedua game ini. 

“ Mengajak ekosistem Web2 untuk masuk ke Web3 adalah cara kami untuk mencapai pertumbuhan,” katanya. 

Selain mengajak industri Web2 untuk berkolaborasi, cara lainnya adalah bekerja sama dengan beberapa perusahaan developer untuk membangun game tingkat tinggi.

“Kami harus memastikan semua kualitas dan pengalaman dari game yang dibentuk, menarik untuk para pemain karena itu adalah cara kami untuk tumbuh di bear market,” jelasnya. 

Baca juga: Melihat Potensi Web3 Gaming di Asia

Bentuk Kontribusi Enjinstarter ke WEB3

Strategi lainnya dari Enjinstarter adahal membuat inkubator untuk menemukan dan bekerja sama dengan para developer game terkemuka dan pemula yang bertalenta. 

“ Divisi kami sedang sibuk beberapa bulan terakhir, kami sedang bekerjasama dengan perusahaan berbasis Web2 untuk membantu mereka masuk ke ekosistem Web3. 

Dalam kerja sama yang dilakukan Enjistarter akan membantu dari memberikan konsultasi, meluncurkan NFT, smart contract yang digunakan, sisi token ekonomi, komunitas, pemasaran, hingga penggalangan dana.

“Jadi kami mempersiapkan mereka, tidak hanya di IDO tapi setelah itu, karena menjalankan perusahaan berbasis Web3 adalah hal yang kompleks dan kami harus membantu semua,” jelasnya.

Untuk bisa masuk ke inkubator yang dibuat Enjinstarter, Prakash mengungkapkan jika perusahaan memiliki beberapa syarat yang perlu dilengkapi dan setiap proyek akan diuji dengan baik dan tepat. 

 “ Ini adalah hal yang terus kita perkuat dan terus kami ketatkan. Kami melihat komunitas yang kami standarkan harus memiliki 100.000 anggota untuk memiliki kesempatan meluncur di enjinstarter,” katanya. 

Baca juga: Apa Itu Enjin Coin? Panduan untuk Pemula

Anisa Giovanny

Anisa tertarik dengan dunia tulis menulis dan copyediting sejak bangku SMA dan diperdalam di dunia perkuliahan. Saat ini tertarik dan tengah mendalami bidang ekonomi terutama terkait investasi dan cryptocurrency

Anisa tertarik dengan dunia tulis menulis dan copyediting sejak bangku SMA dan diperdalam di dunia perkuliahan. Saat ini tertarik dan tengah mendalami bidang ekonomi terutama terkait investasi dan cryptocurrency