Blast akan Berikan Airdrop Token, Ini Syaratnya!

Blast, jaringan Ethereum akan meluncurkan airdrop token Blast pada 26 Juni 2024. 

Airdrop tersebut bertujuan untuk memberi penghargaan kepada pengembang dan pengguna yang telah berkontribusi pada jaringan Blast. Pengguna awal yang menjembatani dana ke jaringan sebelum mainnet Blast diluncurkan pada bulan Februari adalah menjadi salah satu penerima airdrop

Selain pengguna awal, pengguna yang masuk ke dasbor Blast mereka dengan Akun Milik Eksternal (EOA) setidaknya sekali sebelum 25 Juni  berhak mendapatkan airdrop. EOA adalah dompet non-kustodian yang dikendalikan oleh kunci pribadi yang berguna untuk memastikan partisipasi aktif pengguna. 

“Jika kamu adalah pengguna dan EOA Anda memiliki Poin atau Emas, kamu harus masuk ke dasbor Blast Anda dengan EOA tersebut setidaknya satu kali (baik dengan menerima undangan atau menautkannya ke akun yang ada) agar dapat disertakan dalam perhitungan airdrop, jangan lupa untuk menautkan wallet, “ kata Blast. 

Pengembang ditugaskan untuk mendistribusikan Blast Gold dan Blast Points kepada pengguna paling lambat tanggal 25 Juni, pukul 8 pagi ET atau 20.00 WIB.

Token yang tersisa dalam kontrak pintar setelah tenggat waktu ini tidak akan dimasukkan dalam perhitungan airdrop untuk memastikan bahwa hanya pengguna yang terlibat dan aktif yang mendapatkan manfaat.

Baca juga: Blast Rilis Mainnet, ETH Senilai US$400 Juta Ditarik!

Mekanisme Distribusi Airdrop Blast

Airdrop akan dibagi rata antara pengembang dan pengguna, dengan 50% token dialokasikan untuk pengembang melalui Blast Gold dan 50% sisanya untuk pengguna melalui Blast Points.

Alokasi pengguna akan ditentukan oleh saldo dompet dan aktivitas mereka dalam dApps. Pengembang diharuskan mendistribusikan 100% Blast Gold yang diperoleh kepada penggunanya, sehingga mendorong pertumbuhan dApps di jaringan.

Blast telah meluncurkan mainnet pada tanggal 29 Februari dan berhasil meraih total nilai terkunci (TVL) jaringan sebesar US$2 miliar saat diluncurkan dan sejak itu berkembang menjadi US$3,12 miliar, menjadikannya protokol DeFi terbesar keempat menurut TVL berdasarkan data dari L2beat

Baca juga: Binance Adakan Airdrop Token ZKsync, Ini Syaratnya!

Anisa Giovanny

Anisa tertarik dengan dunia tulis menulis dan copyediting sejak bangku SMA dan diperdalam di dunia perkuliahan. Saat ini tertarik dan tengah mendalami bidang ekonomi terutama terkait investasi dan cryptocurrency

Anisa tertarik dengan dunia tulis menulis dan copyediting sejak bangku SMA dan diperdalam di dunia perkuliahan. Saat ini tertarik dan tengah mendalami bidang ekonomi terutama terkait investasi dan cryptocurrency