Binance Bantah Terlibat Kasus Hack Exchange di India
18th September, 2024
Binance, platform exchange kripto terbesar di dunia, dengan tegas menolak tuduhan bahwa mereka turut bertanggung jawab atas peretasan yang terjadi pada exchange asal India, WazirX. Tuduhan tersebut muncul setelah beberapa pernyataan yang menyesatkan tentang hubungan antara Binance dan WazirX.
Baca juga: Wallet Exchange Kripto India Dibobol, Kerugian Capai Rp2,8 Triliun
WazirX Mengklaim Binance Ikut Bertanggung Jawab
Pada 18 Juli 2024, platform WazirX melaporkan bahwa mereka telah mengalami serangan siber pada salah satu wallet yang menyimpan dana milik pengguna WazirX.
Wallet yang diretas tersebut adalah multisig wallet dengan lima penandatangan dari tim WazirX dan satu penandatangan dari Liminal, penyedia layanan kustodian pihak ketiga yang bekerja sama dengan WazirX.
Peretasan itu mengakibatkan kerugian sebesar US$230 juta atau sekitar Rp3,5 triliun dan menjadikannya sebagai peretasan kripto terbesar kedua tahun ini.
Setelah insiden tersebut, WazirX menghadapi lonjakan permintaan penarikan dana dari para pengguna yang tidak dipenuhi sepenuhnya.
Pada 27 Agustus, Zettai Pte Ltd mengajukan moratorium di Pengadilan Tinggi Singapura guna melindungi diri dari tuntutan kolektif para kreditor. Zettai merupakan entitas yang terkait dengan WazirX yang dimiliki oleh Nischal Shetty, salah satu pendiri sekaligus CEO WazirX.
Di pengadilan, Shetty mengungkapkan bahwa peretasan tersebut telah menghabiskan hampir setengah dari aset digital WazirX. Ia juga menyiratkan bahwa Binance turut bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi.
Baca juga: Berupaya Pulihkan Kripto yang Dicuri, WazirX Umumkan Program Bounty
Binance Buka Suara
Menanggapi tuduhan tersebut, Binance merilis pernyataan resmi yang menegaskan bahwa peretasan yang terjadi sepenuhnya menjadi tanggung jawab WazirX dan manajemennya dan bahwa merekalah yang bertanggung jawab untuk mengembalikan aset pengguna. Binance juga menekankan bahwa para pengguna WazirX sama sekali tidak terkait dengan platform.
“Upaya mereka untuk mengalihkan tanggung jawab sangat mengecewakan, namun hal ini tidak boleh mengaburkan masalah utama yang harus diselesaikan: tim WazirX harus bertanggung jawab atas hilangnya dana pengguna yang berada di bawah pengelolaan mereka,” terang Binance.
Adapun, Binance menyatakan bahwa Shetty dan WazirX telah menyesatkan pelanggan WazirX terkait hubungan antara kedua exchange tersebut, terutama terkait klaim yang salah mengenai akuisisi WazirX oleh Binance. Meski Binance sempat mempertimbangkan untuk mengakuisisi WazirX, transaksi tersebut tidak pernah terwujud.
Sebaliknya, Zanmai Labs Pvt Ltd, sebuah perusahaan yang terdaftar di India, adalah entitas yang mendaftarkan platform WazirX dengan Financial Intelligence Unit India (FIU) pada tahun 2023, dan diakui oleh Direktorat Penegakan Hukum India sebagai pemilik WazirX.
“Tuduhan Shetty memperlihatkan bahwa ia mencoba mengalihkan kesalahan dan menyatakan bahwa Binance mungkin bertanggung jawab atas kerugian yang dialami pengguna dan kreditor WazirX akibat serangan siber. Hal ini tidak benar, dan pernyataan semacam itu sangat menyesatkan,” pungkas Binance.