Bank Sentral Afrika Selatan Nilai Kripto dan Stablecoin Risiko Baru Stabilitas Keuangan
26th November, 2025
Bank Sentral Afrika Selatan (SARB) dalam laporan stabilitas keuangan terbarunya menyoroti aset kripto dan stablecoin sebagai sumber risiko baru, seiring meningkatnya jumlah pengguna aset digital di negara tersebut.
Dalam laporan yang dirilis Selasa (25/11/2025), SARB menjelaskan bahwa “aset kripto dan stablecoin” kini masuk kategori risiko terkait inovasi keuangan berbasis teknologi. Bank sentral mencatat total pengguna gabungan di tiga exchange kripto terbesar di Afrika Selatan telah mencapai 7,8 juta per Juli 2025, dengan nilai aset kustodian sekitar US$1,5 miliar pada akhir 2024.
SARB menegaskan bahwa sifat aset kripto yang sepenuhnya digital dan lintas batas berpotensi dimanfaatkan untuk menghindari ketentuan Exchange Control Regulations, yaitu aturan yang mengatur arus masuk dan keluar dana dari Afrika Selatan.
Laporan tersebut juga mengungkap perubahan signifikan dalam pola adopsi aset digital di negara itu. Selain aset kripto populer seperti Bitcoin, XRP, Ether, dan Solana, bank sentral mencatat adanya “pergeseran struktural” dalam penggunaan stablecoin yang terlihat dari peningkatan volume perdagangan sejak 2022.
“Jika sebelumnya Bitcoin dan aset kripto populer lain menjadi jalur utama perdagangan hingga 2022, kini stablecoin yang dipatok dolar AS menjadi pasangan perdagangan favorit di platform kripto Afrika Selatan. Hal ini terjadi karena volatilitas harga stablecoin jauh lebih rendah dibandingkan aset kripto yang tidak memiliki jaminan,” tulis SARB.
Temuan ini sejalan dengan laporan Dewan Stabilitas Keuangan (FSB) pada Oktober lalu, yang menyebut Afrika Selatan belum memiliki kerangka regulasi untuk stablecoin global dan baru memiliki regulasi parsial terkait aset kripto.
SARB memperingatkan bahwa tanpa regulasi yang memadai, risiko dari aktivitas kripto dapat “menumpuk tanpa terdeteksi” dan berpotensi mengganggu stabilitas keuangan negara.
Baca juga: Grab Perdalam Ekspansi Stablecoin dengan Dukungan Web3 Wallet StraitsX
Pemerintah Afrika Selatan Lebih Proaktif terhadap Kripto
Meskipun SARB bersikap lebih hati-hati, langkah pemerintah Afrika Selatan terlihat lebih progresif. Pada 2022, Otoritas Perilaku Sektor Keuangan Afrika Selatan (FSCA) menetapkan aset kripto sebagai produk keuangan dan mulai menerbitkan lisensi bagi perusahaan kripto yang ingin beroperasi secara resmi.
Kebijakan ini membuka ruang bagi regulasi yang lebih jelas serta pengawasan yang lebih ketat, sekaligus menunjukkan perubahan pendekatan pemerintah terhadap industri aset digital.
Baca juga: JPMorgan Luncurkan JPM Coin, Deposit Token Penantang Stablecoin