Bank of Canada Peringatkan AI Bisa Picu Inflasi

Anisa Giovanny

23rd September, 2024

Gubernur Bank of Canada, Tiff Macklem, mengungkapkan bahwa adopsi cepat kecerdasan buatan (AI) dapat memicu inflasi dalam waktu dekat.

“Adopsi AI mungkin akan menambah tekanan inflasi dalam waktu dekat,” kata Macklem dalam Konferensi Ekonomi Kecerdasan Buatan yang diadakan oleh National Bureau of Economic Research, (20/9/2024).

Menurut Macklem, meskipun AI berpotensi meningkatkan produktivitas dalam jangka panjang, saat ini teknologi ini lebih banyak meningkatkan permintaan dibandingkan suplai.

“Permintaan terhadap infrastruktur, tenaga kerja terampil, dan layanan AI telah melonjak, sementara suplai belum mampu mengejar. Ini mendorong kenaikan harga,” kata Macklem.

Macklem juga menekankan bahwa efek ekonomi dari AI sudah terlihat di berbagai sektor digital, di mana perusahaan yang lebih bergantung pada teknologi lebih sering menyesuaikan harga yang bisa membuat inflasi lebih tidak stabil.

Baca juga: Apa itu Token AI? Panduan untuk Pemula

Risiko Stabilitas Keuangan dan Pasar Tenaga Kerja

Selain inflasi, Macklem mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak AI pada stabilitas keuangan.

“Bank dan lembaga keuangan semakin banyak mengandalkan AI untuk meningkatkan efisiensi dan manajemen risiko. Namun, ada risiko besar jika penyedia layanan AI pihak ketiga mengalami kegagalan, karena dampaknya bisa menyebar cepat ke seluruh sistem keuangan,” katanya.

Tidak hanya itu, AI juga bisa mengganggu pasar tenaga kerja. Macklem memperingatkan bahwa otomatisasi AI dapat menggantikan pekerjaan yang sebelumnya dilakukan manusia, terutama di sektor-sektor berproduktifitas rendah.

“Seiring AI semakin terintegrasi ke dalam ekonomi, kita mungkin akan melihat lebih banyak kehilangan pekerjaan dibandingkan penciptaan pekerjaan di beberapa sektor,” ujar Macklem.

Baca juga: Vitalik Buterin Bahas Hubungan Antara Kripto dengan AI

Bank Sentral Harus Beradaptasi

Menghadapi dampak dari AI, Macklem menegaskan bahwa bank sentral harus proaktif dalam menyesuaikan kebijakan moneter mereka.

Bank of Canada, misalnya, telah menggunakan AI untuk memprediksi inflasi dan melacak aktivitas ekonomi dan menganalisis kumpulan data besar dengan lebih efisien.

“Meskipun AI menawarkan manfaat signifikan, kita harus berhati-hati dalam mengadopsinya. Pengaruh AI terhadap inflasi dan produktivitas masih sangat tidak pasti, sehingga kita perlu memantau dengan cermat perkembangan ini,” tegas Macklem.

Anisa Giovanny

Anisa tertarik dengan dunia tulis menulis dan copyediting sejak bangku SMA dan diperdalam di dunia perkuliahan. Saat ini tertarik dan tengah mendalami bidang ekonomi terutama terkait investasi dan cryptocurrency

Anisa tertarik dengan dunia tulis menulis dan copyediting sejak bangku SMA dan diperdalam di dunia perkuliahan. Saat ini tertarik dan tengah mendalami bidang ekonomi terutama terkait investasi dan cryptocurrency