Arthur Hayes Kritik Keras Tindakan Otoritas AS terhadap Binance dan CZ
29th November, 2023
Arthur Hayes, mantan CEO BitMEX, telah menyuarakan kritik keras terhadap otoritas AS atas perlakuan mereka terhadap Changpeng “CZ” Zhao dan pertukaran kripto miliknya, Binance.
Dalam serangkaian pernyataan dan esai, Hayes menggambarkan tindakan terhadap Binance dan CZ sebagai tindakan yang tidak proporsional dan menunjukkan bias terhadap dampak transformatif aset kripto dan teknologi blockchain.
Hayes menyebut Binance di bawah kepemimpinan CZ dengan cepat menjadi kekuatan global di dunia kripto yang menantang sistem keuangan tradisional.
Menurut Hayes, hal tersebut menjadi alasan utama dibalik tindakan hukum yang tegas terhadap Binance.
“Jelas, perlakuan terhadap CZ dan Binance tidak masuk akal dan hanya menyoroti sifat sewenang-wenang hukuman yang dilakukan negara,” tulis Hayes.
Baca juga: Mengenal Richard Teng CEO Baru Binance Asal Singapura
Hayes Bandingkan Binance dan Goldman Sachs
Dalam kejadian baru-baru ini, Binance dan CZ menghadapi tuntutan pidana di AS karena melanggar sanksi dan undang-undang pengiriman uang, yang menyebabkan denda US$4,3 miliar.
Baca juga: Changpeng Zhao Resmi Resign dari Binance dan Bayar Denda ke AS
Denda ini, menurut Hayes, belum pernah terjadi sebelumnya. Ia pun menyoroti sifat sewenang-wenang hukuman yang dilakukan otoritas negara. Ia membandingkan hal ini dengan perlakuan terhadap lembaga keuangan tradisional, seperti Goldman Sachs dan HSBC, yang menghadapi konsekuensi lebih kecil setelah skandal besar.
“Apakah Mantan CEO Goldman Sachs Lloyd Blankfein mendapatkan perlakuan yang sama seperti GS di bawah pemerintahannya membantu Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dan pemodal Jho Loh mencuri lebih dari US$10 miliar?,” protes Hayes.
Pernyataannya itu merujuk pada skandal 1Malaysia Development Bhd. (1MDB) yang terungkap pada tahun 2015. Goldman Sachs pun akhirnya didenda US$2,9 miliar pada tahun 2020.
Hayes menambahkan, Llyod pada akhirnya harus pensiun dengan opsi sahamnya yang utuh dan GS tidak dianggap bertanggung jawab secara pidana.
Hayes menekankan bahwa platform seperti Binance mewakili era baru kebebasan finansial, yang memungkinkan individu biasa untuk berpartisipasi dalam revolusi keuangan tanpa dukungan dari lembaga politik atau keuangan tradisional. Menurutnya, itu merupakan tantangan langsung terhadap kekuasaan negara dan sistem keuangan yang ada.
Lebih jauh lagi, Hayes menyelidiki implikasi yang lebih luas dari perlakuan ini terhadap ekosistem blockchain. Ia berpendapat bahwa tindakan keras terhadap Binance dan CZ menggarisbawahi potensi transformatif dari teknologi blockchain, yang menawarkan kesejajaran dengan sistem keuangan, politik, dan ekonomi tradisional.
Baca juga: Arthur Hayes Optimis Bitcoin Tembus Rp1 Miliar di Tengah Gejolak Moneter AS