Aptos Mulai Fokus Perkuat Posisi di Kawasan Asia
6th September, 2024
Sejak peluncuran mainnet hampir dua tahun lalu, Aptos telah berhasil menarik perhatian. Salah satu pencapaian signifikan Aptos adalah memproses lebih dari 2,1 miliar transaksi dalam uji coba preview net, dengan TPS yang bertahan di sekitar 150.000. Kini Aptos mulai memperkuat posisinya di kawasan Asia Pasifik (APAC), termasuk Indonesia.
Baca juga: Aptos Pecahkan Rekor Transaksi Harian Blockchain Tertinggi
Saat diwawancarai oleh Coinvestasi di Coinfest Asia (22/8/2024), Jerome Ong, pemimpin ekosistem APAC di Aptos Foundation, membahas adopsi Move, pengembangan komunitas, dan strategi Aptos di APAC.
Aptos dibangun dengan bahasa pemrograman Move yang dirancang untuk meningkatkan keamanan dan skalabilitas smart contract.
Jerome menjelaskan, “Aptos, karena didukung oleh Move, lebih aman dan lebih skalabel dibandingkan bahasa pemrograman lain seperti Solidity.”
Keputusan untuk tidak menggunakan EVM memungkinkan Aptos menghadirkan solusi yang lebih kompetitif, tidak hanya untuk Web3, tetapi juga untuk Web2. Aptos mengincar pengembang dari kedua dunia ini, memastikan ekosistem blockchain mereka menarik bagi komunitas Web3 dan juga relevan untuk pengembang Web2.
“Kami ingin membawa pengembang tidak hanya dari dunia Web3, tetapi juga dari Web2, sehingga mereka bisa bergabung dalam ekosistem blockchain yang lebih aman,” tambahnya.
Baca juga: Memahami Web3, Evolusi Internet, dan Efek untuk Crypto
Wilayah APAC Jadi Fokus Utama untuk Aptos
Wilayah APAC, terutama Indonesia, menjadi fokus penting bagi Aptos.
“APAC adalah taruhan besar bagi kami. Ada banyak pasar kunci di Asia yang ingin kami fokuskan, baik dari segi pengguna, pengembang, maupun modal,” kata Jerome.
Di Indonesia, Aptos berencana meluncurkan lebih banyak program dalam bahasa lokal untuk mendorong adopsi blockchain di kalangan pengembang dan komunitas. Aptos juga akan menggunakan pendekatan menyeluruh untuk melibatkan pengembang dan pengguna lokal.
“Kami mengambil pendekatan multi-cabang, mulai dari konferensi, acara, hingga edukasi dalam bahasa lokal,” jelasnya.
Melalui cara ini, Aptos berharap dapat menjadikan teknologi blockchain lebih mudah diakses oleh masyarakat luas.
Aptos juga membentuk kemitraan lokal untuk menarik pengembang dari Web2 dan memperkuat ekosistem mereka di Indonesia. Ini adalah langkah yang tidak hanya memperluas komunitas Aptos tetapi juga memperkuat relevansi teknologi blockchain di Indonesia.
Baca juga: Mengenal Aptos, Proyek Crypto Baru Saingan Solana