Aplikasi ETF Bitcoin Spot BlackRock Diperbarui, Permudah Akses Bank Tradisional

Anisa Giovanny

13th December, 2023

Raksasa investasi, BlackRock, telah memperbarui kembali aplikasi ETF Bitcoin spot mereka. Pembaruan ini dilakukan untuk memudahkan bank-bank besar Wall Street seperti JPMorgan dan Goldman Sachs menjadi peserta resmi untuk ETF Bitcoin spot. 

Baca juga: BlackRock Ungkap Potensi Ragam Risiko ETF Bitcoin

BlackRock menggunakan model penebusan “prepay” baru agar bank-bank dapat menghindari pembatasan yang mencegah mereka memegang Bitcoin atau kripto secara langsung di neraca mereka. 

Model baru ini dipresentasikan oleh enam anggota BlackRock dan tiga dari NASDAQ dalam pertemuan 28 November dengan Komisi Bursa Sekuritas Amerika Serikat (SEC).

Model yang direvisi diklaim menawarkan “resistensi yang lebih unggul terhadap manipulasi pasar” – alasan utama penolakan SEC terhadap aplikasi ETF Bitcoin spot sebelumnya.

Model Penebusan Lama dan Baru untuk ETF Bitcoin Spot

Gambar: Model lama dan revisi dari redemption ETF Bitcoin spot. Sumber: SEC.

Model redemption lama familiar bagi manajer aset karena biasanya digunakan dalam ETF berbasis saham. Di sini, investor yang menukarkan sahamnya akan menerima bagian Bitcoin yang setara, yang dapat mereka ubah menjadi uang tunai melalui broker-dealer. Model ini memungkinkan manajer aset seperti BlackRock menghindari likuidasi kepemilikan Bitcoin secara langsung.

Model lama mengharuskan manajer aset untuk segera menjual kepemilikan Bitcoin untuk memberikan uang tunai kepada investor setelah penebusan.

Pendekatan ini menyiratkan proses konversi yang lebih langsung dan cepat namun melibatkan manajer aset yang mengambil risiko fluktuasi harga Bitcoin selama penjualan.

Sementara itu, untuk model penebusan terbaru yang diajukan lebih menawarkan pendekatan hybrid. Hal ini memungkinkan manajer aset lebih fleksibel dalam mengelola penjualan Bitcoin, sehingga mengurangi dampak penukaran besar-besaran terhadap kinerja ETF Bitcoin spot dan menghindari pajak keuntungan modal langsung.

Dalam kasus BlackRock, melalui model penebusan terbaru, maka peserta resmi akan mentransfer uang tunai ke broker-dealer, yang kemudian mengubah uang tunai tersebut menjadi Bitcoin sebelum disimpan oleh penyedia kustodian ETF, yaitu Coinbase Custody. 

Jika disetujui, langkah ini bisa menjadi pengubah permainan bagi bank-bank Wall Street dengan neraca triliunan dolar yang ingin terlibat, karena banyak bank memiliki regulasi ketat tidak bisa memiliki Bitcoin sendiri.

BlackRock mengklaim struktur ETF baru akan memperkuat perlindungan investor, menurunkan biaya transaksi, dan meningkatkan “kesederhanaan dan harmonisasi” di seluruh ekosistem ETF Bitcoin yang lebih luas.

Persetujuan ETF Bitcoin Tahun 2024

SEC diharapkan membuat keputusan tentang aplikasi BlackRock pada 15 Januari, dengan batas waktu akhir pada 15 Maret. Analis ETF memprediksi SEC akan mengeluarkan keputusan tentang beberapa aplikasi ETF Bitcoin spot yang tertunda antara 5-10 Januari.

Keputusan ini akan sangat berpengaruh pada masa depan ETF Bitcoin dan bisa menjadi titik balik penting dalam adopsi institusional Bitcoin.

Baca juga: Investor Misterius Danai BlackRock ETF Bitcoin Spot Sebesar Rp1,5 Miliar

Anisa Giovanny

Anisa tertarik dengan dunia tulis menulis dan copyediting sejak bangku SMA dan diperdalam di dunia perkuliahan. Saat ini tertarik dan tengah mendalami bidang ekonomi terutama terkait investasi dan cryptocurrency

Anisa tertarik dengan dunia tulis menulis dan copyediting sejak bangku SMA dan diperdalam di dunia perkuliahan. Saat ini tertarik dan tengah mendalami bidang ekonomi terutama terkait investasi dan cryptocurrency